Saham ABMM-TOTL Cs ARB saat Ex-Date, Jebakan Dividen?
Saham ABM Investama (ABMM) hingga Total Bangun Persada (TOTL) dibuka ARB pada saat ex-date dividen, Senin (22/5).
IDXChannel – Saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) hingga PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dibuka auto reject bawah (ARB) pada Senin (22/5) pagi seiring dengan periode ex-date dividen emiten.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/5) pukul 09.11 WIB, saham ABMM ambles 6,85 persen menjadi Rp3.130/saham.
Adapun, volume saham ABMM yang diperdagangkan pada periode ini mencapai 180 ribu saham dengan nilai transaksi mencapai Rp563 miliar.
Menyusul ABMM, saham TOTL juga anjlok 6,60 persen menjadi Rp396/saham pada periode ini. BEI mencatat, saham TOTL terkoreksi menjadi Rp396/saham.
Selain kedua saham di atas, sahaam PT Merck Tbk (MERK) juga kena ARB pada Senin (22/5) pagi. Menurut data BEI, saham MERK ambruk 6,87 persen ke level Rp4.680/saham.
Amblesnya saham emiten-emiten di atas terjadi seiring dengan periode ex-date dividen, yaitu ketika investor tak lagi berhak menerima dividen, perlu diwaspadai para pemegang saham.
Pasalnya, bisa jadi investor terkena dividend trap, yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.
Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.
Terlebih, dividend yield ketiga saham di atas tergolong tinggi. Tercatat, dividend yield dari MERK dan ABMM masing-masing mencapai 6,41 persen dan 11,33 persen. Bahkan, pada periode ini, dividend yield yang dicatatkan mencapai 23,04 persen.
Asal tahu saja, dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham yang digunakan untuk melihat tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan.
Bisa dikatakan, dividend yield suatu emiten tergolong tinggi bila angkanya berada di atas 5 persen.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.