Saham Allo Bank (BBHI) Anjlok 5 Persen dan Jadi Pecundang
Saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) ambles pada perdagangan Rabu (12/7/2023).
IDXChannel – Saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) ambles pada perdagangan Rabu (12/7/2023). Investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) usai saham emiten milik CT Corp tersebut melonjak dalam 2 hari terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBHI anjlok 5,26 persen ke Rp1.800 per saham. Penurunan ini membuat saham BBHI berada di deretan top losers hari ini.
Nilai transaksi mencapai Rp11,79 miliar dan volume perdagangan 6,42 juta saham.
Secara teknikal, BBHI saat ini tertahan di bawah area resistance terdekat 1.935. Area support terdekat untuk BBHI berada di 1.780 yang merupakan moving average 200 hari (MA 200).
Penembusan ke bawah MA 200 dan area support di 1.755 berpotensi membuat BBHI berpotensi menguji support selanjutnya di kisaran 1.700 dan 1.610.
Pada Senin (10/7), saham BBHI melejit 7,60 persen dan pada Selasa (11/7) saham tersebut melompat 3,26 persen.
Saham BBHI sebelumnya sempat membukukan reli penguatan pada 5 Juni sampai 13 Juni, dari harga Rp1.020 ke Rp2.000 per saham. Kala itu, secara akumulatif, lonjakan harga dalam periode tersebut mencapai 96,08 persen.
Akibat volatilitas harga saham pada Juni lalu, pihak bursa menyurati manajemen Allo Bank. Dalam respons terhadap pertanyaan bursa, pada 15 Juni, manajemen menyebut, sampai saat ini perseroan tidak memiliki infomasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai saham perusahaan.
Sebagai informasi, PT Mega Corpora, yang dikendalikan taipan Chairul Tanjung, menguasai 60,88 persen saham BBHI per 30 Juni 2023. Sisanya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memiliki 11,49 persen saham Allo Bank, Abadi Investment Pte Ltd 7,00 persen, PT Indolife Investama Perkasa milik Grup Salim 6,00 persen, dan lain-lain. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.