Saham Amazon (AMZN.O) Merosot, Wall Street Ditutup Melemah
Wall Street mencatat kerugian pekan ini yang dipicu oleh merosotnya saham Amazon (AMZN.O).
IDXChannel - Bursa Perdagangan Saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Wall Street mencatat kerugian pekan ini yang dipicu oleh merosotnya saham Amazon (AMZN.O).
Mengutip laman Reuters Sabtu (31/072021) indeks utama Wall Street jatuh pada hari Jumat menyusul laporan pendapatan kuartalan yang merosot dari Amazon.com. Sementara data menunjukkan kenaikan kuat pada belanja konsumen di bulan Juni memperkuat optimisme tentang rebound ekonomi yang stabil.
Amazon.com Inc (AMZN.O) merosot 6,9%, mengikuti hari terburuknya sejak Maret 2020, setelah perusahaan mengatakan pertumbuhan penjualan akan melambat dalam beberapa kuartal berikutnya karena pelanggan lebih banyak berkelana di luar rumah.
Saham raksasa teknologi lainnya, termasuk Apple Inc (AAPL.O), induk Google Alphabet Inc (GOOGL.O), dan Facebook Inc (FB.O), yang diuntungkan tahun lalu dari orang-orang yang tinggal di dalam rumah karena pembatasan Covid-19, ikut turun antara 0,6% dan 1,8%.
Indeks real estat S&P (.SPLRCR), umumnya dianggap sebagai permainan defensif, mencapai level tertinggi sepanjang masa.
"Ekspektasi secara keseluruhan cukup tinggi untuk pendapatan perusahaan dan alasan kami melihat beberapa saham turun meskipun hasil positif adalah karena orang mengharapkan pertumbuhan eksponensial, yang sejujurnya, terlalu tinggi untuk diharapkan," kata Randy Frederick, Managing direktur perdagangan dan derivatif di Charles Schwab.
Pukul 12:06 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,39%, S&P 500 (.SPX) turun 0,53% dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,68%.
Harapan rebound agar bisa stabil pasca-pandemi pada ekonomi AS telah menempatkan indeks acuan (.SPX) di jalurnya. Tetapi penyebaran varian Delta yang cepat dan kenaikan inflasi telah menahan sentimen untuk terus bergerak.
Data pada hari Jumat menunjukkan belanja konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan, meskipun inflasi tahunan meningkat lebih jauh di atas target 2% Federal Reserve.
Saham yang sensitif secara ekonomi termasuk industri (.SPLRCI), energi (.SPNY) dan keuangan (.SPSY) turun, tetapi untuk minggu ini, apa yang disebut saham nilai (.IVX) mengungguli saham terkait pertumbuhan (.IGX ) seperti teknologi.
"Kami optimis tentang siklus dan belanja konsumen," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
"Masih ada kegelisahan akibat varian Delta ini, tetapi saya kira kekhawatiran tersebut tidak begitu memengaruhi," sambungnya.
Sementara itu hasil S&P pada kuartal keseluruhan jauh lebih kuat dari yang diharapkan. Penghasilan saat ini naik 89,8% pada kuartal kedua dibandingkan perkiraan 65,4% di awal Juli kemarin. (NDA)