Saham Amerika yang Bagus, Ada yang Tidak Terpengaruh dengan Covid-19
Beberapa saham amerika yang bagus ini membantu referensimu dalam berinvestasi di luar negeri.
IDXChannel - Beberapa saham amerika yang bagus ini membantu referensimu dalam berinvestasi di luar negeri.
Seperti diketahui saham amerika yang bagus ini salah satunya tidak terpengaruh meskipun Covid-19 melanda dunia. Buktinya saham mereka naik pesat.
Lalu apa saja saham amerika yang bagus? Simak penjelasannya dari berbagai sumber.
1. Disney
Harga saham Disney baru saja melewati titik beli di kisaran USD183,60. Garis kekuatan relatifnya melonjak ke ketinggian baru, karena itu saham ini memiliki RS Rating 78 dari standar 99 di tengah kinerja pasar yang juga tengah meningkat.
Tentunya, lonjakan ini berasal dari keuntungan mengejutkan bagi perusahaan Disney yang datang dari jumlah pelanggan streaming Disney + yang melonjak. Pelanggan layanan ini naik menjadi 94,9 juta pada 2 Januari, naik 9% dari 86,8 juta pada 2 Desember.
Selain itu, layanan streaming ini memang menjadi titik terang bagi saham Disney di antara saham Amerika lainnya.
Perusahaan ini telah melampaui 60 juta pelanggan Disney + di seluruh dunia, dan 100 juta pelanggan secara keseluruhan untuk penawaran streaming-nya. Layanan yang ditawarkannya termasuk Hulu, ESPN +, dan Disney +.
Menurut CEO Disney Bob Chapek, layanan streaming bermerek Star akan menjadi merek keenam dalam Disney + di beberapa pasar yang menampilkan tayangan lebih edgy. Pada 11 Desember, Chapek sempat menyebut bahwa Disney berharap memiliki 230 juta hingga 260 juta pelanggan Disney + pada 2024.
Termasuk sentimen pembukaan kembali ekonomi seiring pandemi COVID-19 yang bisa ditekan melalui program vaksinasi massal. Pada Jumat pekan lalu, negara bagian California sudah memperbolehkan taman hiburan untuk kembali beroperasi pada 1 April mendatang. Artinya, lini taman hiburan Disney, Disneyland, bisa mendulang pendapatan lagi di tahun ini.
2. Microsoft
Harga saham Microsoft berada tepat di bawah titik beli USD232,96 setelah sempat mencapai rekor USD246,13. Jumlah itu alami kenaikan 4 persen sejak awal tahun 2022 ini.
Jelas apa yang terjadi merupakan kinerja luar biasa bila dibandingkan saham Amerika Serikat lain pada umumnya.
Seperti diketahui Microsoft adalah salah satu ari hanya empat saham yang terdaftar di AS dengan kapitalisasi pasar triliunan dolar dan mendekati USD 2 triliun.
Kunci dari performa mumpuni Microsoft adalah kinerja pendapatannya yang sangat baik. Sebagai contoh, pada kuartal lalu saja, pertumbuhan pendapatan Microsoft berhasil capai 34%. Kondisi ini juga tercermin dalam peringkat laba per saham (Earning-per-Share) sebesar 95, atau berkinerja baik.
Terlebih, sejauh ini Investor Institusional menjadi pendukung besar saham Microsoft. Kinerja perusahaan Microsoft memang mendapat manfaat dari tren bekerja-dari-rumah dan belajar-dari-rumah selama pandemi. Perangkat lunak dan layanan komputasi awan juga menyokong kinerja baik tersebut.
Karenanya, analis memprediksikan saham akan bertumbuh, dengan nilai laba per saham diharapkan tumbuh 28% pada 2021 dan 9% pada 2022 secara tahunan (year-on-year).
3. Saham Ford
Dalam perspektif jangka panjang, saham Ford membuat kemajuan signifikan sejak Mei 2020 dibandingkan saham Amerika lainnya. Nilai saham Ford telah naik lebih dari tiga kali lipat dari posisi terendah selama 52 minggu.
Bahkan kinerja pasar saham yang membaik telah membantu posisi Ford di peringkat kompositnya meningkat menjadi 89 dan diprediksi akan terus menguat.
Saham Ford mendapatkan keuntungan signifikan dari sikap perusahaan yang sangat agresif dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi lainnya. Baru-baru ini, Ford mengumumkan akan menggelontorkan belanja modal sebesar USD29 miliar hingga 2025, dengan rincian USD22 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik dan USD7 miliar sisanya untuk pengembangan kendaraan swakemudi.
Selain itu, Ford mengumumkan akan melakukan peluncuran crossover listrik Mustang Mach-E di Eropa di tengah rencana untuk “all-in” pada kendaraan listrik di sana. Mustang akan bersaing dengan Model Y dari Tesla.
Ford juga mengumumkan pada Februari bahwa perusahaan ini menjalin kemitraan enam tahun dengan perusahaan induk Google, Alphabet untuk meengembangkan kendaraan yang lebih terkoneksi. Kemitraan ini akan menggunakan aplikasi dan layanan Google ke dalam kendaraan Ford dan Lincoln di masa depan.
4. Saham Alphabet
Perusahaan induk Google melewati tiga minggu yang ketat pada titik beli USD2.145,24. Titik ini tepat di atas harga tertinggi sepanjang masa yang telah dicapai Google pada pertengahan Februari.
Alphabet naik 3,7% menjadi 2.097,07 di pekan lalu, rebound dari rata-rata pergerakan eksponensialnya selama 21 hari. Sebagian besar keuntungan itu terjadi pada Jumat, yang juga bertepatan dengan reli saham Amerika Serikat lainnya.
Sejauh ini, saham Google memperoleh keuntungan dari rebound dalam iklan digital seiring meluasnya vaksinasi untuk COVID-19. Komputasi cloud tampak menjanjikan, kendati bisnis ini tidak terlampau menguntungkan bagi Alphabet untuk saat ini.
Sementara ini, margin operasi bisnis komputasi cloud Google masih jauh lebih rendah daripada perkiraan para analis.
5. Saham Vale
Harga saham Vale tepat berada dibawah titik beli USD17,78. Namun, raksasa pertambangan Brasil ini berhasil melonjakkan saham sebesar 9,6% di pekan lalu.
Rebound-nya harga saham Vale dibandingkan saham Amerika lainnya dalam 10 pekan terakhir menunjukkan tanda positif. Kenaikan saham Vale ditopang oleh kenaikan harga komoditas ketika negara-negara mitra perusahaan ini membuka kembali perbatasannya.
China meningkatkan belanja infrastruktur untuk menopang ekonominya dan hal ini membantu memacu permintaan baja. Bijih besi yang diproduksi Vale merupakan bahan baku utamanya. Termasuk permintaan baja untuk produksi peralatan dan mobil di AS.
Itulah saham amerika yang bagus. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.