MARKET NEWS

Saham ARCI-HRTA Cs Menghijau saat Emas Menggeliat Lagi

TIM RISET IDX CHANNEL 13/11/2025 10:15 WIB

Saham emiten tambang emas menguat pada Kamis (13/11/2025) di tengah reli logam mulia acuannya di pasar global dalam beberapa hari terakhir.

Saham ARCI-HRTA Cs Menghijau saat Emas Menggeliat Lagi. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten tambang emas menguat pada Kamis (13/11/2025) di tengah reli logam mulia acuannya di pasar global dalam beberapa hari terakhir.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.06 WIB, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 2,76 persen ke level Rp1.306 per unit, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terkerek 3,61 persen menjadi Rp1.435 per unit, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 2,55 persen.

Selanjutnya, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mendaki 2,63 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tumbuh 1,39 persen, dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) terapresiais 1,00 persen.

Tidak ketinggalan, saham MDKA menghijau 0,83 persen dan AMMN 0,73 persen.

Harga emas dunia naik hampir 2 persen pada Rabu (12/11/2025) seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), menjelang pemungutan suara di DPR AS untuk membuka kembali pemerintahan federal.

Langkah ini dinilai dapat memulihkan rilis data ekonomi dan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang.

Harga emas spot (XAU) menguat 1,66 persen menjadi USD4.195,21 per troy ons, tertinggi sejak 21 Oktober. Sementara, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 1 persen ke posisi terendah sejak 5 November.

Kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek, mengatakan pasar sedang bersiap menyambut kembalinya data ekonomi resmi yang kemungkinan menunjukkan perlambatan ekonomi AS.

“Pemerintahan di AS akan segera dibuka kembali, dan pasar menantikan rilis data ekonomi yang besar kemungkinan menunjukkan bahwa ekonomi Amerika memang telah melemah,” ujar Melek.

Ia menambahkan, situasi tersebut mendorong sebagian pelaku pasar memperkuat posisi beli mereka.

“Pelaku pasar mungkin sedang menambah posisi long dan menutup sebagian posisi short,” kata Melek menambahkan.

Pemungutan suara di DPR yang dikuasai Partai Republik itu akan menentukan berakhirnya penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS.

Selama 42 hari, penutupan tersebut menekan aktivitas ekonomi dan menghentikan publikasi data resmi, membuat pelaku pasar bergantung pada indikator swasta.

Harga perak spot juga melonjak 4,6 persen menjadi USD53,58 per troy ons, tertinggi sejak 17 Oktober. Lonjakan harga perak ini ikut mendorong reli di pasar emas.

“Saat ini ada banyak kekhawatiran, terutama di pasar perak, bahwa pasokannya sangat terbatas,” ujar analis pasar di RJO Futures, Bob Haberkorn.

Dia melanjutkan, “Kenaikan harga emas pada Rabu ini sebagian merupakan efek limpahan dari reli perak pada Rabu pagi.”

Sementara itu, data ketenagakerjaan mingguan dari ADP menunjukkan perusahaan swasta di AS memangkas rata-rata 11.250 pekerjaan per pekan sepanjang empat pekan yang berakhir 25 Oktober, menandakan pelemahan berkelanjutan di pasar tenaga kerja.

Menurut alat pemantau FedWatch milik CME Group, pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 65 persen bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember.

Dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi, emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga cenderung lebih diminati.

Di sisi lain, platinum naik 2 persen ke USD1.616,80, sementara palladium menguat 2,5 persen ke USD1.480,58. (Aldo Fernando)

SHARE