Saham Asia Rebound dari Level Terendah dalam 11 Bulan
Saham-saham Asia rebound dari level terendah dalam 11 bulan pada Kamis (5/10/2023) pagi.
IDXChannel - Saham-saham Asia rebound dari level terendah dalam 11 bulan pada Kamis (5/10/2023) pagi. Meski demikian, data terkait ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis dalam waktu dekat dapat mempengaruhi reli.
Dilansir dari Reuters, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,6%, mengikuti kenaikan semalam di Wall Street. Indeks Nikkei Jepang juga naik 1,2%.
Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka naik 0,3%. Pasar saham China masih tutup karena masa liburan panjang.
Data terkait non-farm payrolls akan dirilis di AS pada Jumat. Para ekonom memperkirakan 170.000 pekerjaan tercipta pada September, melambat dari 187.000 di Agustus.
Sementara itu, tingkat pengangguran kemungkinan akan turun menjadi 3,7% dari 3,8%.
"Angka-angka yang mendekati ekspektasi mungkin dapat menenangkan kegelisahan di pasar Treasury," ujar Stephen Miller, seorang ahli strategi investasi di GSFM yang berbasis di Sydney.
Semalam, kenaikan imbal hasil Treasury terhenti menyusul data gaji swasta di AS yang lebih dingin dari perkiraan dan penurunan harga minyak sebesar 5%. Imbal hasil untuk Treasury bertenor 10 tahun turun 2 basis poin menjadi 4,7163% pada Kamis pagi, melanjutkan penurunan dari level tertinggi 16 tahun di 4,8840%.
Dolar AS juga turun dari level tertinggi, sementara Wall Street rebound, dipimpin oleh saham-saham teknologi Nasdaq yang naik lebih dari 1% dalam semalam.
Harga minyak naik pada Kamis pagi setelah anjlok 5%. Harga minyak mentah Brent nberjangka naik 0,3% menjadi USD86,10 per barel dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 0,3% menjadi USD84,45 per barel.
Harga emas naik 0,3% menjadi USD1.826,69 per ons. (WHY)