MARKET NEWS

Saham Astra (ASII) Anjlok 9 Persen saat Ex Date, Mental Spekulan Aman?

TIM RISET IDX CHANNEL 14/05/2024 09:53 WIB

Saham emiten otomotif PT Astra International Tbk (ASII) turun tajam di awal perdagangan Selasa (14/5/2024) seiring memasuki ex date dividen.

Saham Astra (ASII) Anjlok 9 Persen saat Ex Date, Mental Spekulan Aman? (Foto: Astra)

IDXChannel – Saham emiten otomotif PT Astra International Tbk (ASII) turun tajam di awal perdagangan Selasa (14/5/2024) seiring memasuki ex date dividen.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.42 WIB, saham ASII amblas 8,97 persen ke Rp4.620 per saham.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp511,91 miliar dan volume perdagangan 110,47 juta saham.

Terjungkalnya saham ASII membuat investor yang membeli saham tersebut saat cum date (kemarin) mengalami jebakan dividen (dividend trap), yakni ketika suatu saham tampak menggiurkan dengan dividend yield atau imbal hasil dividen tinggi tetapi harganya ambles pasca cum-date (saat ex date).

Biasanya, penurunan harga saham usai cum date cenderung sebesar atau mendekati yield dividennya.

Konglomerat otomotif hingga pertambangan tersebut akan menebar dividen tunai senilai Rp17,04 triliun. Dividen per saham dipatok sebesar Rp421.

Dana dividen berasal dari laba bersih Astra tahun buku 2023 yang mencapai Rp33,83 triliun. Selain sebagai dividen, sisa laba dividen akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Di harga Rp5.075 per saham pada saat cum date kemarin, dividend yield ASII terbilang tinggi, yakni 8,30 persen.

Hanya saja, saham ASII dalam tren menurun sejak paruh kedua 2023 di tengah sentimen buruk yang menyelimuti. Sejak awal tahun (YtD), saham ASII sudah terjun bebas hingga minus 18,05 persen.

Astra mengantongi laba bersih sebesar Rp7,46 triliun hingga kuartal I-2024. Capaian ini turun 14,39% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,71 triliun.

Sementara itu, pendapatan perseroan susut 2,13% menjadi Rp8i.20 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp82,98 triliun. Penurunan kinerja perseroan sepanjang kuartal pertama tahun 2024 ini disebabkan oleh penurunan kinerja bisnis alat berat, pertambangan dan otomotif grup ASII.

“Kinerja grup pada kuartal pertama tahun 2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resminya, 29 April 2024.

Sebagai informasi, laba bersih perseroan tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina tercatat sebesar Rp8,1 triliun, atau 5% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama pertama 2023. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE