MARKET NEWS

Saham BBCA Sempat ATH Lagi, Kekayaan Hartono Bersaudara Tambah Berapa?

Melati Kristina - Riset 25/10/2022 13:57 WIB

Saham emiten bank BCA (BBCA) menyentuh all time high pada Senin (24/10). Ini tentunya menambah pundi kekayaan dari pengendalinya, yakni Hartono bersaudara.

Saham BBCA Sempat ATH Lagi, Kekayaan Hartono Bersaudara Tambah Berapa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Hartono bersaudara mendapat cuan dari kenaikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencetak harga saham tertingginya sepanjang masa (all time high/ATH) pada Senin (24/10). Selain itu, konglomerat ini juga dapat cuan dari mengendalikan berbagai saham lain di bursa.

Sebagaimana disebutkan dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan Senin (24/10), harga saham BBCA melambung hingga sebesar Rp8.900/saham. Ini menjadi harga saham tertinggi BBCA sejak melantai di bursa pada tahun 2000 silam.

Sedangkan nilai transaksinya pada periode Senin (24/10) mencapai Rp791,90 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 894.165 saham.

Adapun kinerja saham BBCA sepanjang 2022 atau year to date (YTD) melesat hingga 21,23 persen.

Sebagaimana diketahui, BBCA merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar atau market capterbesar di bursa Tanah Air. Melansir data BEI per 30 September 2022, market cap dari BBCA sudah menembus Rp1.090,98 triliun.

Selain memiliki market cap jumbo, BBCA juga dikendalikan oleh orang terkaya di Indonesia, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono atau lebih dikenal sebagai Hartono bersaudara.

Melansir Forbes, kekayaan Budi Hartono per 25 Oktober 2022 mencapai USD23,2 miliar atau senilai Rp360,74 triliun dengan asumsi kurs Rp15.549 per USD.

Sedangkan kekayaan kakaknya, yakni Michael Hartono pada periode yangsama mencapai USD22,3 miliar atau setara dengan Rp346,74 triliun.

Bila diakumulasikan, Hartono bersaudara memiliki kekayaan sebesar USD45,5 miliar atau senilai dengan Rp707,48 triliun.

Dibanding dengan jumlah kekayaannya per 13 Desember 2021 yakni sebesar USD42,60 miliar (Rp663,39 triliun), kekayaan Hartono bersaudara pada saat ini sudah meningkat hingga 6,81 persen.

Selain mengendalikan saham BBCA, Hartono bersaudara juga dikenal sebagai pengendali bisnis rokok PT Djarum. Tak hanya itu, Hartono bersaudara juga mengendalikan beberapa saham, seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) hingga PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC).

Melansir data BEI per Selasa (25/10) pada pukul 12.34 WIB, saham emiten menara telekomunikasi yaitu TOWR melesat 2,67 persen. Sedangkan saham emiten ritel yaitu RANC masih terkontraksi hingga minus 40,83 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Gurita Bisnis Keluarga Hartono

Selain mengendalikan perusahaan rokok hinggasaham dari emiten di atas, Keluarga Hartono juga memiliki berbagai bisnis yang bergerak di sektor properti, agribisnis, elektronik, media, hingga e-commerce.

Di bidang properti, Hartono Bersaudara diketahui memiliki sejumlah properti seperti Menara BCA, Grand Indonesia, World Trade Center Mangga Dua, dan Mal Daan Mogot. Sedangkan konglomerat ini juga tercatat memiliki Hotel Indonesia Kempinski dan Padma Hotel.

Sementara di bidang agribisnis, Hartono bersaudara memiliki perusahaan pengadaan kelapa sawit di Kalimantan Barat yaitu PT Hartono Plantation Indonesia. Tak hanya berfokus pada sawit, perusahaan ini juga mengambangkan komoditas lainnya yaitu cengkeh, tembakau, tebu, dan minyak atsiri.

Hartono bersaudara juga menguasai bisnis makanan dan minuman melalui PT Savoria Kreasi Rasa dengan mereknya yaitu Yuzu. Sementara perusahaan makanan dan minuman milik keluarga Hartono lainnya yaitu PT Sumber Kopi Prima.

Selain bidang di atas, Hartono bersaudara juga menjajaki bisnis media komunikasi melalui Djarum Super Soccer TV dan Mola TV.

Keluarga Hartono juga tercatat mengendalikan perusahaan e-commerce yaitu PTGlobal Digital Niaga Tbk atau Blibli yang salah satu pendirinya adalah Martin Hartono, yaitu anak dari Robert Budi Hartono.

Selain itu Hartono bersaudara juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir atau ultimate beneficial ownership (UBO) dari Blibli.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

SHARE