Saham BBHI dalam Tren Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya
Saham bank digital seperti PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) masih downtrend dengan koreksi 3,68% secara ytd. Hal itu terjadi sejak tahun lalu.
IDXChannel - Saham bank digital seperti PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) masih downtrend akibat aksi jual sejak tahun lalu. Saham emiten bank itu tercatat turun 3,68% sejak awal 2023 (year to date/ytd).
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menjelaskan penurunan pada saham BBHI disebabkan sentimen negatif dari sektor teknologi serta valuasi yang masih mahal jika dibandingkan dengan bank konvensional.
"Secara teknikal juga saham BBHI masih mengalami downtrend," ujar Azis kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (19/1/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten milik CT Corp besutan pengusaha Chairul Tanjung tersebut turun 0,30% secara harian ke angka Rp1.685 per saham per penutupan Rabu (18/1/2023). Namun, pada perdagangan hari ini, saham BBHI menguat tipis.
Menurut Azis, secara teknikal pergerakan BBHI masih cenderung sideways untuk jangka pendek, secara indikator stochastic berada di area oversold dan MACD positif.
"Bisa dilakukan wait and see terlebih dahulu jika pergerakannya dapat breakout dari 1,705 maka dapat ke area resistance selanjutnya 1.765 – 1.795, dan jika pergerakannya masih melemah area support 1.655-1.620," jelas Azis.
Sedangkan, jika dilihat dengan menggunakan metode asset-based (berbasis aset) yang populer untuk sektor perbankan, metrik rasio price to book value (PBV), valuasi BBHI juga masih mahal jika dibandingkan bank konvensional.
PBV adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai buku ekuitas. Semakin rendah rasio PBV, suatu saham bisa disebut semakin murah.
"Secara PBV BBHI saat ini diperdagangkan di 5.75x, lebih tinggi jika dibandingkan dengan BBRI PBV hanya 2.38x dan BMRI 2.1x," kata Azis.
Tren bank digital masih ada peluang untuk tahun 2023. Namun nyatanya, sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak tahun lalu, artinya pelemahan sebagian besar saham bank digital lebih dalam.
Berdasarkan data perdagangan 3 Januari-30 Desember 2022 atau setahun penuh, BBHI mengalami tekanan 55,4% dengan rentang Rp8.100-Rp1.455 per saham. BBHI bahkan pernah mencapai level terendah di Rp1.455 pada 18 Oktober 2022.
(FRI)