MARKET NEWS

Saham BREN Lagi Unjuk Gigi, Waktunya Buy or Sell?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 11/12/2023 10:21 WIB

Saham BREN sedang menjadi perhatian investor karena kinerjanya kian bertenaga, bahkan kapitalisasi pasarnya sempat menyalip BBCA.

Saham BREN Lagi Unjuk Gigi, Waktunya Buy or Sell? (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sempat menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BREN berhasil menggeser PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menempati posisi pertama.

Pada perdagangan Jumat (8/12/2023), market cap BREN menyentuh angka Rp1.083,67 triliun, mengalahkan BBCA dengan market cap sebesar Rp1.078,66 triliun. Sementara itu, berdasarkan data RTI Business (11/12/2023), pada pukul 09.37 WIB, kapitalisasi pasar BREN tercatat sebesar Rp1.040,19 triliun.

Terkait hal ini, Vice President Infovesta, Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan BREN yang signifikan disokong oleh proyeksi pasar terhadap pertumbuhan sektor energi baru dan terbarukan (EBT). 

“Jadi yang dicari investor adalah proyeksi di masa yang akan datang,” kata Wawan dalam Market Buzz IDX Channel, Senin (11/12/2023).

Meski demikian, Wawan mengimbau kepada para investor untuk berhati-hati sebelum memutuskan untuk membeli saham BREN

Pasalnya, berkaca pada pengalaman sebelumnya, di mana saham-saham yang harganya melesat akan mengalami koreksi saat merilis kinerja keuangan tahunan.

Sarannya kepada investor yang sudah memiliki saham BREN, yakni melakukan profit taking. Sementara, bagi investor yang tertarik dengan pergerakan saham BREN, disarankan untuk melakukan strategi trading yang disiplin.

“Misalnya, masuk dengan strategi kalau naik sekian harus profit taking. Kalau tiba-tiba turun sekian, lebih baik melakukan cut loss,” jelas Wawan.

Wawan menambahkan, saham-saham milik taipan Prajogo Pangestu memang tengah menjadi sorotan saat ini, terutama yang menjalankan bisnis di bidang EBT. Selain BREN, dia merekomendasikan investor untuk mencermati PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang pergerakannya juga akan dipengaruhi oleh kenaikan BREN.

“Investor bisa melirik induknya itu, BRPT. Petrokimia itu salah satu yang resilien. Jadi bisa dipertimbangkan masuk ke BRPT, apalagi kalau BREN naik terus, akan berpengaruh,” pungkas Wawan. 

(FAY)

SHARE