MARKET NEWS

Saham BUMI Tancap Gas Lagi, Melesat Belasan Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 13/11/2025 14:50 WIB

Saham emiten tambang Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), melonjak pada Kamis (13/11/2025).

Saham BUMI Tancap Gas Lagi, Melesat Belasan Persen. (Foto: IDX Channel)

IDXChannel – Saham emiten tambang Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), melonjak pada Kamis (13/11/2025), menjaga momentum positif beberapa hari terakhir.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.43 WIB, saham BUMI melejit 14,58 persen ke Rp220 per unit. Nilai transaksi perdagangan jumbo, mencapai Rp2,28 triliun.

Dengan ini, saham BUMI meningkat 58,87 persen dalam sepekan dan melambung 62,32 persen dalam sebulan.

Saham BUMI menunjukkan kenaikan tajam dalam waktu singkat, menembus level psikologis Rp200 untuk pertama kalinya sejak September 2022. Lonjakan harga ini disertai peningkatan volume yang signifikan, menandakan adanya arus masuk modal baru (fresh demand) ke saham ini.

BUMI tengah berada dalam fase ekspansi bullish kuat, didukung oleh volume tinggi dan perubahan struktur tren. Selama harga bertahan di atas Rp180, peluang kenaikan masih terbuka menuju Rp230-Rp250.

Namun, karena kenaikan sudah cukup tajam, koreksi sehat dalam waktu dekat sangat mungkin terjadi sebelum melanjutkan tren naik.

Sebelumnya, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai prospek BUMI masih patut diperhatikan, terutama terkait langkah diversifikasi komoditas.

 “BUMI termasuk emiten yang menarik karena melakukan ekspansi ke komoditas emas melalui Australian gold miner Jubilee Metals Limited (JML),” kata dia, Selasa (11/11) lalu.

Michael menambahkan, tren komoditas juga ikut memberi sentimen pendukung. “Kemudian kita perhatikan juga bahwa komoditas batu bara menjadi salah satu komoditas favorit memasuki era 2026,” tutur dia.

Sucor Sekuritas juga sebelumnya menyoroti kinerja BUMI. Sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, perusahaan ini tetap kokoh dengan target produksi sebesar 80 juta ton per tahun yang berasal dari KPC dan Arutmin.

Reformasi struktur royalti Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) menjadi katalis margin baru—tarif turun dari 28 persen ke 19 persen—yang meningkatkan efisiensi secara struktural.

Sucor memproyeksikan laba bersih BUMI rebound 14 persen menjadi USD72 juta pada 2026 seiring stabilnya harga batu bara, turunnya biaya bahan bakar, dan penuh manfaat dari skema royalti baru.

Sementara itu, langkah diversifikasi mencakup akuisisi tambang emas di Australia dan konsesi bauksit yang akan dikembangkan menjadi smelter alumina senilai USD1,5 miliar.

Menurut pemberitaan media daring, BUMI tengah dirumorkan akan mengakuisisi 45 persen saham perusahaan tambang bauksit PT Laman Mining dari PT Supreme Global Investment senilai USD59,1 juta atau sekitar Rp984,96 miliar.

Sebelumnya, BUMI juga resmi menjadi pengendali penuh Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga berbasis di Australia.

Kepemilikan penuh ini diperoleh setelah BUMI menyelesaikan pembelian 400.670 saham atau setara 0,32 persen saham Wolfram senilai sekitar Rp2,2 miliar pada 7 November 2025.

Transaksi tersebut melengkapi rangkaian akuisisi BUMI atas 100 persen saham Wolfram dengan total nilai mencapai Rp698,98 miliar atau sekitar USD63,5 juta. 

Sebelumnya, pada 7 Oktober 2025, emiten tambang milik Grup Bakrie dan Salim itu telah mengakuisisi 99,68 persen saham Wolfram senilai Rp696,7 miliar.

Direktur Bumi Resources R.A. Sri Dharmayanti menyebutkan, pengambilalihan Wolfram merupakan langkah strategis yang sejalan dengan rencana transformasi dan program diversifikasi usaha perseroan di luar sektor batu bara.

“Langkah ini akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan usaha yang dijalankan perseroan serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” ujar Sri Dharmayanti dalam keterangannya, Rabu (8/11/2025).

Melalui kepemilikan atas Wolfram, BUMI memperoleh akses terhadap potensi produksi emas dan tembaga dalam jangka pendek. Aset tersebut diharapkan dapat menambah profil pendapatan perusahaan sekaligus memperkuat posisi BUMI sebagai perusahaan pertambangan terdiversifikasi. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE