Saham BUMN Karya PTPP hingga WIKA Hijau Tebal saat IHSG Merah
Saham emiten BUMN Karya melesat tinggi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi pada perdagangan Jumat (8/9/2023).
IDXChannel – Saham emiten BUMN Karya melesat tinggi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi pada perdagangan Jumat (8/9/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,43 persen ke posisi 6.924,78. Sebanyak 241 saham menguat, 279 saham melemah dan 232 saham tidak bergerak.
Kontras, indeks infrastruktur (IDXINFRA), yang juga diisi saham-saham konstruksi, memimpin indeks sektoral dengan naik 1,23 persen.
Saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melonjak 12,40 persen ke posisi Rp725 per saham.
Dengan ini, saham PTPP sudah naik selama 4 hari beruntun dengan penguatan sebesar 23,93 persen dalam sepekan.
Kabar terbaru, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana PTPP dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Namun, proses integrasi kedua BUMN karya ini masih dalam tahap pembahasan.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Menteri BUMN Erick Thohir. Sehingga, dia belum dapat memastikan apakah konsolidasi itu berupa merger alias penggabungan.
"Jadi Kementerian BUMN yang akan mengumumkan secara konsolidasi strateginya ini bagaimana untuk BUMN karya," kata Efendi saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
PTPP sendiri mencatat total nilai kontrak atas sejumlah proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp5,54 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, ada 10 proyek infrastruktur di IKN yang saat ini masih dikerjakan oleh pihaknya.
"Yang pasti kita memang membidik kita punya kompetensi, kita punya sumber daya, dan kita bisa efisien kerjakan itu. Kita tidak langsung pengen semuanya, kita selektif yang kita punya kompetensi," kata Efendi dalam media briefing, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Proyek yang tengah dikerjakan PTPP adalah Istana Presiden dan sejumlah bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Selain itu, ada pembangunan jalan tol.
Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga melompat dengan persentase sebesar 7,83 persen ke Rp468 per saham.
Di bawah ADHI, saham WIKA mendaki 5,94 persen, membuat kinerja sepekan menjadi naik 8,08 persen.
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Banggar DPR, Kamis (7/9), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menaikkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp12,1 triliun. Itu berarti, dari sebelumnya sebesar Rp18,6 triliun menjadi Rp 30,7 triliun.
Dari total tersebut, PT Hutama Karya (Persero) atau HK mendapat tambahan PMN sebanyak Rp 6,1 triliun dan WIKA senilai Rp6 triliun.
Kabar teranyar dari WIKA, perusahaan akan mulai menggarap ruas tol Jakarta Cikampek (Japek) II Selatan seksi 2 Setu - Sukabungah sepanjang 22,1 km. Hal tersebut menyusul adanya kontrak baru yang diraih WIKA per Juli kemarin sebesar Rp15,41 triliun.
Capaian ini sekaligus meningkatkan order book yang digenggam Perseroan menjadi Rp61,39 Triliun. Pembangunan seksi 2 sendiri terbagi dalam 2 paket, paket 2A membentang sepanjang 9,0 km dari SS Setu - SS Sukaragam.
Saham anak usaha WIKA, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), anak usaha PTPP PT PP Presisi Tbk (PPRE), juga masing-masing terapresiasi 4,14 persen, 2,06 persen, dan 3,03 persen.
Saham emiten konstruksi swasta milik Grup Astra PT Acset Indonusa Tbk (ACST), saham PT Nusantara Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) juga menghijau secara beruntun 2,76 persen, 1,87 persen, dan 0,52 persen.(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.