MARKET NEWS

Saham DEWA Melesat 11 Persen, Analis Soroti Prospeknya

TIM RISET IDX CHANNEL 10/11/2025 12:27 WIB

Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melonjak hingga penutupan perdagangan sesi I, Senin (10/11/2025).

Saham DEWA Melesat 11 Persen, Analis Soroti Prospeknya. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melonjak hingga penutupan perdagangan sesi I, Senin (10/11/2025).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DEWA melejit 11,49 persen ke Rp388 per unit. Nilai transaksi mencapai Rp369,30 miliar.

Dengan ini, dalam sepekan saham emiten Grup Bakrie ini meningkat 15,48 persen dan dalam sebulan naik 9,60 persen. Sementara, sejak awal 2025 (YtD), saham DEWA terbang 249,55 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan DEWA masih ditopang oleh isu korporasi yang tengah bergulir.

“DEWA masih dengan katalis yang sama, yaitu aksi korporasi dari bonds converting to equity, serta potensi digarapnya proyek-proyek tambang yang berkaitan dengan grup afiliasi,” ujar Michael, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, aspek teknikal juga memberi sinyal penting bagi arah harga ke depan.

“Secara teknikal, DEWA berhasil menguji area support di 290. Penembusan angka 400 merupakan titik kunci utk DEWA, karena dari pergerakan ini, DEWA memiliki target kenaikan ke 440,” imbuh dia.

Kontrak Baru Mulai Mengalir

DEWA mulai melihat pemulihan kinerja operasional meski tingkat pemanfaatan alat berat sempat terganggu oleh cuaca ekstrem di Kalimantan.

Dalam riset Henan Putihrai Sekuritas bertanggal 31 Oktober 2025, disebutkan bahwa seluruh armada XCMG milik DEWA kini telah beroperasi penuh 100 persen.

Namun, curah hujan tinggi terutama di Kalimantan Selatan dan Timur menyebabkan penundaan cuaca hingga 327 jam, memicu tantangan penanganan lumpur dan menekan produktivitas.

Henan Putihrai menyebutkan, manajemen memperkirakan EBITDA dan margin EBITDA pada kuartal III/2025 akan tetap stabil berkat kapasitas armada internal yang sudah terintegrasi.

Di sisi korporasi, proses penyesuaian saldo rugi ditahan telah disetujui secara prinsip dan tengah dikaji bersama OJK serta auditor eksternal. Penyesuaian ini tidak akan dikenakan pajak karena bukan berasal dari aktivitas operasional. Sementara itu, proses impairment aset tidak produktif ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025.

Perseroan juga tengah memperkuat portofolio kontrak. DEWA akan mengambil alih penuh operasi di area Bengalon (KPC) setelah kontrak subkontraktor berakhir.

Selain itu, perusahaan membidik kontrak baru dari Arutmin pada November 2025, serta dua kontrak tambahan di luar jaringan KPC dan Arutmin. Pembiayaan ekspansi akan didukung oleh rencana penerbitan instrumen utang yang saat ini masih dievaluasi.

Pada lini mineral, eksplorasi tahap pertama di konsesi Gayo Mineral Resources (GMR) telah menunjukkan kandungan emas yang lebih dominan dibanding tembaga. Data awal sumber daya diperkirakan rilis pada November 2025, sementara tahapan pengeboran kedua yang dimulai Juni 2025 ditargetkan selesai dalam satu tahun untuk penentuan estimasi cadangan.

DEWA juga terus mengembangkan inisiatif nol karbon melalui elektrifikasi armada tambang.

Apabila uji coba berjalan sukses, perusahaan berencana memperluas penggunaan armada berbasis listrik melalui skema pembiayaan vendor, yang berpotensi menjadi operasi pertambangan berbasis kendaraan listrik berskala besar pertama di Indonesia.

Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham DEWA dengan target harga Rp500. Sekuritas menilai narasi turnaround DEWA menjadi landasan utama prospek penciptaan nilai jangka panjang. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE