Saham Emiten Batu Bara Berpotensi Stabil di 2025, Begini Pergerakan AADI hingga ITMG
Saham emiten batu bara diperkirakan tetap stabil pada 2025, meskipun sektor ini menghadapi tantangan dari kebijakan biodiesel B40.
IDXChannel - Saham emiten batu bara diperkirakan tetap stabil pada 2025, meskipun sektor ini menghadapi tantangan dari kebijakan biodiesel B40, dan potensi penurunan permintaan dari China dan India.
Sebelumnya, Pemerintah mewajibkan pelaku industri pertambangan termasuk batu bara untuk menggunakan B40 sebagai bahan bakar dengan pencampuran FAME sebanyak 40 persen.
Analis Indo Premier Sekuritas, Reggie Parengkuan memperkirakan kebijakan B40 akan berdampak terhadap biaya produksi (cash cost) emiten batu bara sebesar 3-5 persen.
“Ini potensi berdampak terhadap penurunan net profit sebesar 2-25 persen pada full year 2025,” kata Reggie dalam riset ’Coal: Sector Update’, dikutip Senin (3/3/2025).
Reggie menilai B40 akan meningkatkan harga bahan bakar sekitar 17 persen, dibandingkan B35. Dengan porsi bahan bakar yang mencapai 20-30 persen dari total biaya operasional, dampak negatif terhadap laba bersih tahunan bisa mencapai 2-25 persen.
Sampai saat ini , analis masih menyematkan rating ‘Neutral’ terhadap sektor batu bara. Empat saham yang menjadi sorotan adalah PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Kendati ada tekanan terhadap profitabilitas, valuasi saham-saham batu bara dinilai menarik, terutama dengan imbal hasil dividen yang tinggi.
Analis memperkirakan harga target saham AADI sebesar Rp12.000 (Rekomendasi Buy), ITMG di Rp22.000 (Rekomendasi Hold), PTBA sebesar Rp2.900 (Rekomendasi Hold), dan UNTR di Rp33.000 (Rekomendasi Buy).
“Kami mempertahankan peringkat Netral sektor batu bara saat ini. Kami melihat terbatasnya katalis untuk mendongkrak kenaikan harga batu bara termal, tetapi risiko penurunan harga saham masih terbatas,” kata analis.
(kunthi fahmar sandy)