MARKET NEWS

Saham Emiten Migas Tertekan, RAJA Milik Hapsoro Melemah 5 Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 25/07/2024 10:11 WIB

Saham emiten minyak dan gas (migas) cenderung terkoreksi pada lanjutan sesi I, Kamis (25/7/2024).

Saham Emiten Migas Tertekan, RAJA Milik Hapsoro Melemah 5 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten minyak dan gas (migas) cenderung terkoreksi pada lanjutan sesi I, Kamis (25/7/2024), seiring komoditas energi acuannya terbenam di zona merah selama berhari-hari.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.00 WIB, saham emiten milik pengusaha Happy Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) turun tajam 5,91 persen ke Rp1.035 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp6 miliar dan volume perdagangan 5 juta saham.

Pada Rabu (24/7), harga saham RAJA jatuh 5,58 persen.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga merosot, yakni sebesar 1,18 persen.

Dengan ini, saham emiten milik Keluarga Panigoro tersebut sudah terdepresiasi selama tiga hari berturut-turut.

Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) juga turun 0,70 persen.

Sementara, saham emiten Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) belum bergerak dari level harga penutupan kemarin, yakni Rp218 per saham.

Saham ENRG cenderung tertekan sejak pekan lalu. Dalam sepekan, saham ENRG minus 3,54 persen.

Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menghijau 0,33 persen pagi ini, tetapi membukukan penurunan 0,66 persen dalam sepekan dan minus 8,21 persen dalam sebulan.

Diwartakan sebelumnya, harga minyak mentah kembali terkoreksi di awal perdagangan Kamis (25/7) seiring kekhawatiran akan permintaan yang lemah di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, dan ekspektasi kesepakatan gencatan senjata yang semakin dekat di Timur Tengah.

Mengutip data Trading View, pukul 09.24 WIB, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent turun 0,43 persen secara harian ke level USD80,25 per barel. Sementara, futures minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) terdepresiasi 0,31 persen ke USD77,05 per barel.

Dengan ini, minyak mentah sudah melemah enam hari beruntun.

"Meski ada penurunan stok minyak mentah dan bensin di AS, investor tetap berhati-hati terhadap melemahnya permintaan di China, dan ekspektasi pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menambah tekanan," kata presiden NS Trading, unit Nissan Securities, Hiroyuki Kikukawa, dikutip Reuters, Kamis (25/7).

Selama 2024, impor minyak dan pengolahan kilang di China cenderung lebih rendah dibandingkan 2023 karena permintaan bahan bakar yang lebih rendah di tengah pertumbuhan ekonomi yang lesu, menurut data pemerintah.

Pasar saham AS yang merosot juga mengurangi selera risiko para pedagang, ujar Kikukawa. Ketiga indeks utama di Wall Street berakhir memerah pada Rabu.

Di Timur Tengah, upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok militan Hamas di bawah rencana yang diuraikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei dan dimediasi oleh Mesir dan Qatar telah memperoleh momentum selama sebulan terakhir.

"Jika pembicaraan gencatan senjata di Timur Tengah berlanjut, saham AS terus merosot, dan ekonomi China tetap lesu, harga minyak bisa turun ke level awal Juni," kata analis komoditas dari Rakuten Securities Satoru Yoshida. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE