MARKET NEWS

Saham Eropa Kembali Rontok, Wall Street Ditutup Anjlok

Anggie Ariesta 27/04/2022 06:29 WIB

Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Selasa (26/4/2022), Nasdaq bukukan penurunan satu hari tertajam sejak September 2020.

Saham Eropa Kembali Rontok, Wall Street Ditutup Anjlok. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Didorong oleh pergerakan saham eropa yang memperpanjang kerugian sesi ketiga karena investor dengan hati-hati menunggu pendapatan teknologi AS dan mengkhawatirkan pertumbuhan global mengakibatkan Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Selasa (26/4/2022) waktu setempat, dengan Nasdaq membukukan penurunan satu hari tertajam sejak September 2020.

Mengutip Reuters, Rabu (27/4/2022), indeks Nasdaq yang padat teknologi memimpin Wall Street turun, ditutup pada level terendah sejak akhir 2020. Dow Jones Industrial Average turun 2,38% menjadi berakhir pada 33.240,18 poin, sementara S&P 500 kehilangan 2,81% menjadi 4.175,2 dan Nasdaq Composite turun 3,95% menjadi 12.490,74.

Saham Alphabet Inc dan Microsoft Corp, keduanya turun hampir 4% menjelang hasil mereka setelah penutupan. Sekitar sepertiga dari perusahaan S&P 500 akan melaporkan hasil minggu ini.

"Ada banyak kecemasan menjelang pendapatan yang akan datang Selasa, Rabu dan Kamis hanya karena jika mereka tidak bertahan, maka tidak ada yang tersisa untuk menahan pasar," kata Thomas Hayes, Ketua Great Hill Capital LLC di New York.

Indeks ekuitas dunia MSCI bahkan turun 13,6 poin, atau 2,03%, menjadi 655,01.

Indeks pan-Europe STOXX 600 ditutup lebih rendah, dengan saham teknologi turun 2,3% pada posisi terendah enam minggu dan bank turun 2,3%. Indeks telah menguat hingga 1% di awal sesi di tengah pendapatan yang kuat dari perusahaan termasuk bank Swiss UBS dan raksasa pengiriman Maersk.

Martins Kazaks dari Bank Sentral Eropa bergabung dengan pembuat kebijakan mendesak keluar cepat dari langkah-langkah stimulus, menyarankan bank harus menaikkan suku segera, dan memiliki ruang hingga tiga kenaikan tahun ini.

ECB selanjutnya akan bertemu pada 9 Juni di mana pembuat kebijakan diharapkan untuk menetapkan tanggal akhir yang pasti pada pembelian obligasi dan memberikan panduan yang lebih jelas tentang suku bunga.

Investor juga mengamati pertemuan Federal Reserve minggu depan. Pasar khawatir bahwa langkah pengetatan yang agresif oleh The Fed dapat menggagalkan ekonomi global, yang baru saja mulai pulih dari pandemi.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada masing-masing dari dua pertemuan berikutnya. (FHM)

SHARE