MARKET NEWS

Saham GOTO Lesu, Momentum Mulai Pudar?

TIM RISET IDX CHANNEL 26/07/2024 14:53 WIB

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terkoreksi dalam lanjutan sesi II, Jumat (26/7/2024). 

Saham GOTO Lesu, Momentum Mulai Pudar? (Foto: GoTo)

IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terkoreksi dalam lanjutan sesi II, Jumat (26/7/2024). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.42 WIB, saham GOTO turun 1,85 persen ke Rp53 per saham, dengan nilai transaksi tercatat mencapai Rp24,18 miliar dan volume perdagangan 452,64 juta saham.

Kemarin, saham GOTO stagnan, usai melemah 1,82 persen pada Rabu (24/7), menyiratkan aksi ambil untung (profit taking) usai naik tinggi 7,84 persen pada Selasa (23/7).

Secara teknikal, dalam chart harian, saham GOTO saat ini tertahan di bawah area resistance kunci di 56-57 yang kemarin gagal ditembus.

Dengan demikian, area support yang berpeluang dijajal saham tersebut berada di level 51.

Tarik Saham Treasuri

Kabar terbaru, GOTO berencana menarik kembali 10,2 miliar saham Seri A yang dibeli kembali (buyback) pada 2021 dan 2022.

Saham-saham treasuri ini termasuk yang di-buyback sebelum IPO dan melalui stabilisasi harga pasca-IPO (greenshoe).

Rencana ini akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Agustus 2024.

Dalam siaran pers, Rabu (24/7), Corporate Secretary GOTO Koesoemohadiani menyatakan, langkah ini sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bertujuan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Secara teknikal, saham GOTO saat ini tengah berusaha menguji area resistance kunci di 56-57 yang kemarin gagal ditembus. Apabila berhasil menjebol level tersebut, area penting lainnya berada di level psikologis 60.

Sebaliknya, apabila GOTO tak sanggup melampaui resistance terdekat, support yang berpeluang dijajal saham tersebut berada di kisaran 54-53.

Saham GOTO sendiri sempat tertidur di level gocap selama 15 hari berturut-turut pada 26 Juni 2024 hingga 16 Juli 2024, area yang dikhawatirkan investor lantaran bisa membawa GOTO—dengan syarat dan ketentuan berlaku—ke papan pemantauan khusus (PPK) yang menggunakan mekanisme full call auction (FCA) yang kurang transparan dan likuid.

Mengalami tekanan jual tinggi, saham GOTO sudah turun tajam sebesar 36,05 persen sepanjang 2024 (YtD).

CFO Baru

Kabar teranyar, GOTO mengumumkan rencana pengangkatan Simon Tak Leung Ho sebagai Chief Financial Officer (CFO) baru pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 Agustus 2024.

Simon Tak Leung Ho diusulkan menjadi CFO baru emiten raksasa teknologi itu untuk menggantikan Wei-Jye Jacky Lo yang mengajukan pengunduran diri.

Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari penguatan jajaran manajemen seiring percepatan langkahnya menuju pertumbuhan berkelanjutan. Penunjukkan Simon Ho sebagai CFO baru ini menimbang pengalamannya di bidang finansial.

"Pengalaman Simon yang sangat luas serta pengetahuannya yang mendalam di bidang keuangan akan sangat bernilai bagi perseroan seiring upaya kami mencapai pertumbuhan berkelanjutan," ujar Patrick Waluyo dalam keterangan resminya, Rabu (17/7).

Penggunaan Dana IPO

Sebelumnya, GOTO mengumumkan, perseroan telah menyerap Rp10,76 triliun atau sekitar 79,3 persen dari total dana penawaran umum saham perdana (IPO).

Dengan demikian, dana hasil IPO GOTO kini tersisa Rp2,81 triliun.

Informasi saja, GOTO berhasil menghimpun dana (hasil bersih/net proceeds) IPO Rp13,57 triliun pada Maret 2022.

Dalam keterbukaan informasi pada 12 Juli 2024, Direktur GOTO Wei-Jye Jacky Lo menjelaskan, sebanyak Rp3,67 triliun sudah dipakai untuk modal kerja GOTO.

Selanjutnya, dana sebesar Rp4,07 triliun direalisasiakan untuk penyertaan pada PT Tokopedia dan senilai Rp2,46 triliun untuk PT Dompet Anak Bangsa alias Gopay.

Kemudian, sebesar Rp274,87 miliar dimanfaatkan untuk penyertaan Velox Digital Singapore Pte. Ltd dan sebesar Rp273,97 miliar untuk penyertaan Go Viet Technology Trading Joint Stock

Buyback Saham

GOTO juga mulai merealisasikan pembelian kembali saham (buyback), yakni senilai Rp3,82 miliar.

Aksi buyback saham GOTO sesuai dengan keputusan pada RUPS yang diselenggarakan 11 Juni lalu.

Sebelumnya, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan, perseroan telah mencatatkan kemajuan sangat pesat dalam satu tahun terakhir dan berada pada posisi yang semakin kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang bernilai bagi seluruh pemangku kepentingan.

Patrick Walujo menyebut dengan arus kas yang terus membaik serta adanya nilai yang signifikan dalam saham perusahaan, pihaknya percaya bahwa share buyback adalah langkah yang bijak, seiring dengan upaya perusahaan memastikan bahwa sumber daya perseroan dimanfaatkan secara efisien.

"Inisiatif share buyback USD200 juta yang kami ajukan, merupakan bukti kemajuan yang dicapai GoTo seiring implementasi strategi untuk pertumbuhan yang lebih cepat serta berkelanjutan," kata Patrick dalam keterangan tertulis. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE