Saham GOTO Tiba-Tiba Anjlok 6 Persen, Ada Apa?
Saham emiten jasa ride-hailing & e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tiba-tiba anjlok pada lanjutan sesi II, Senin (29/1/2024).
IDXChannel – Saham emiten jasa ride-hailing & e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tiba-tiba anjlok pada lanjutan sesi II, Senin (29/1/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per pukul 14.50 WIB, saham GOTO ambles persen 6,10 ke Rp77 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp293,78 miliar dan volume 4,04 miliar saham.
Saham GOTO mengalami tekanan jual yang cukup signifikan sejak 16 Januari atau awal pekan lalu.
Asing juga melakukan jual bersih (net sell) Rp56,83 miliar di pasar reguler dalam sepekan.
Secara teknikal, dalam chart harian, saham GOTO saat ini menembus ke bawah area support 81. Penembusan ke bawah level 81 membuat saham GOTO berpotensi menguji level support selanjutnya di 75 dan 70.
Sementara, level resistance terdekat untuk GOTO berada di area Fibonacci 50 persen (Rp85) dan Fibo 61,8 persen (Rp92).
Riset DBS teranyar memberikan rekomendasi netral untuk saham GOTO, kendati perusahaan tersebut dianggap sebagai proksi big-cap untuk saham internet Indonesia.
Menurut DBS, target pencapaian titik impas (breakeven) adjusted EBITDA untuk tahun penuh 2024 akan menjadi katalis potensi bagi harga saham GOTO ke depan.
Namun, demikian jelas analis DBS, jangka waktu yang panjang untuk menuju titik impas adjusted EBITDA segmen fintech dapat menahan pergerakan harga saham GOTO.
Analisis inisiasi DBS memberikan rekomendasi hold untuk GOTO dengan target harga (TP) berdasarkan Sum-of-the-Parts (SOTP) sebesar Rp96, sembari menyoroti bahwa GOTO saat ini diperdagangkan dengan premi 24 persen terhadap GRAB.
Sebelumnya, dalam sebuah diskusi panel yang diselenggarakan DealStreetAsia di Jakarta, Kamis lalu, dikutip The Jakarta Post (26/1), CEO GOTO Patrick Walujo menampik tuduhan bahwa pelarangan operasi TikTok di Indonesia baru-baru ini oleh pemerintah RI adalah tindakan kolusi yang bertujuan untuk memaksa media sosial asal China tersebut mencapai kesepakatan dengan e-commerce Tokopedia. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.