Saham Happy Hapsoro SINI ARB Tiga Hari Beruntun, Pesta Selesai?
Saham Singaraja Putra (SINI) kembali tembus ARB pada pagi ini, setelah kena ARB selama tiga hari beruntun.
IDXChannel – Saham emiten akomodasi, PT Singaraja Putra Tbk (SINI) kembali sentuh auto reject bawah (ARB) 7 persen pagi ini, Selasa (20/12/2022), sehingga alami ARB selama tiga hari beruntun sejak Jumat (16/12).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.03 WIB, harga saham SINI kembali anjlok hingga 6,58 persen menyentuh ARB menjadi Rp710/saham.
Adapun nilai transaksi saham SINI mencapai Rp337,58 juta dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 477,90 ribu.
Sementara pada perdagangan sebelumnya, Senin (19/12), saham SINI menyentuh ARB hingga minus 6,75 persen menjadi Rp760/saham. Sedangkan pada Jumat (16/12), saham ini juga sentuh ARB di minus 6,86 persen menjadi Rp815/saham.
Tercatat, dalam kurun sebulan belakangan, SINI juga sudah kena ARB sebanyak 11 kali. Adapun penurunan terdalam terjadi pada Rabu (14/12), dimana saham SINI ambruk hingga 6,94 persen di level Rp805/saham.
Padahal, sebelumnya saham emiten milik Happy Hapsoro ini kerap menyentuh auto reject atas (ARA) dalam sebulan terakhir.
BEI mencatat, sejak tanggal 21 November 2022 hingga 30 November 2022, saham SINI menyentuh ARA sebanyak tujuh kali.
Sedangkan pada perdagangan Selasa (6/12), saham SINI melesat 24,72 persen menyentuh ARA setelah ARB pada Senin (5/12). Akan tetapi, saham emiten ini kembali ambles 6,76 persen menyentuh ARB pada Rabu (7/12).
Kendati dalam sepekan belakangan saham SINI merosot hingga 17,92 persen, kinerja saham emiten ini selama sebulan belakangan masih melambung hingga 108,82 persen.
Informasi saja, SINI merupakan emiten yang bergerak di bidang akomodasi. Peruahaan ini merupakan pengelola Imperial Singaraja, yakni hostel di kawasan Lippo Cikarang.
Sedangkan, Happy, yang adalah suami Ketua DPR RI Puan Maharani, masuk ke SINI lewat PT Basis Energi Prima. PT Basis Energi Prima memiliki 12% saham Singaraja Putra.
Periset: Melati Kristina
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.