IDXChannel – Aksi senyap Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro kembali membuat harga saham melonjak. Teranyar, harga saham dua emiten terus bergerak ke utara usai dikabarkan diakuisisi oleh suami Ketua DPR RI Puan Maharani tersebut.
Kedua saham yang dimaksud adalah emiten pengelola hostel PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan pengelola properti resort di Bali PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA).
Harga saham SINI meroket hingga batas auto rejection atas (ARA) 25 persen berjilid-jilid sejak 21 November lalu. Hanya pada 25 November 2022 atau Jumat pekan lalu, harga saham SINI ‘hanya’ naik 6,60 persen alias tidak menembus ARA.
Praktis, sejak 21 November, harga saham SINI sudah melonjak tinggi 404,59 persen.
Setali tiga uang, harga saham MINA melonjak hingga ARA (khusus saham dengan notasi khusus) 10 persen selama 3 hari beruntun. Per Rabu (30/11), saham MINA diperdagangkan di harga Rp66 per saham atau sudah naik 30 persen hanya dalam waktu 3 hari.
Ini terjadi usai pihak bursa membuka gembok suspensi saham MINA sejak Senin lalu (28/11).
Bursa beralasan dibukanya suspensi saham MINA lantaran “telah dipenuhinya kewajiban Perseroan”.
Sebelumnya, MINA sering nyender atau berdiam di level gocap atau Rp50 per saham sejak 2020 lalu.
Diam-Diam Caplok SINI dan MINA
Happy Hapsoro dan kongsi, lewat PT Basis Energi Prima, PT Autum Prima Indonesia, dan Batubara Development Pte. Ltd. mengambil alih SINI lewat transaksi pada 17 November 2022 dan 22 November 2022 lewat transaksi di pasar negosiasi.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/11), manajemen SINI mengonfirmasi keterlibatan Hapsoro dalam akuisisi tersebut.
Manajemen menulis, “Penerima Manfaat Akhir / Ultimate Beneficial Owner atas akuisisi saham yang dilakukan oleh PT Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte. Ltd. adalah sebagai berikut:
- Penerima Manfaat Akhir PT Autum Prima Indonesia adalah Hendrikus Yulidar Putra Karim. PT Autum Prima Indonesia memiliki 30% saham PT Singaraja Putra Tbk.
- Penerima Manfaat Akhir Batubara Development Pte. Ltd. adalah Limas Ananto. Batubara Development Pte. Ltd. memiliki 28% saham PT Singaraja Putra Tbk.
- Penerima Manfaat Akhir PT Basis Energi Prima adalah Hapsoro. PT Basis Energi Prima memiliki 12% saham PT Singaraja Putra Tbk.”
Sebelumnya, Happy Hapsoro, melalui PT Basis Utama Prima atau dikenal dengan Basis Investment, menjadi pemegang saham terbesar di MINA (45,71%) per data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 20 September 2022.
Memang, pada 19 September 2022, terjadi transaksi di pasar negosiasi di mana terjadi pembelian saham 30 juta lot (3 miliar saham) di harga Rp25 per saham atau di harga pasar MINA. Dus, nilai transaksi tersebut Rp75 miliar.
Sebelum ramai-ramai soal SINA dan MINA, perusahaan Happy lainnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga sempat menjadi perhatian pelaku pasar usai reli kenaikan yang tinggi.
Harga saham emiten distributor gas alam tersebut mengalami lonjakan signifikan mulai Juli 2022 hingga sempat menyentuh Rp1.200 per saham pada September dan November 2022.
Sejak awal tahun (YtD), harga saham RAJA sudah melambung 454,95 persen.
Satu emiten lagi yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro, yakni emiten perhotelan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT). Di PSKT, sosok yang jarang disorot media tersebut menggunakan Basis Investment dengan kepemilikan 40%.
Sebagai informasi tambahan, Direktur Utama perusahaan batu bara PT Indika Energy Tbk (INDY) Moh. A.R.P. Mangkuningrat alias M. Arsjad Rasjid P. M juga menguasai 30% saham PSKT. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.