MARKET NEWS

Saham H&M Anjlok usai CEO Mundur akibat Penjualan Terus Merosot

Febrina Ratna 01/02/2024 06:33 WIB

H&M secara tiba-tiba mengumumkan pergantian kepemimpinan pada Rabu (31/1/2014). Helena Helmersson mundur dari kursi CEO dan saham H&M pun turun.

Saham H&M Anjlok usai CEO Mundur akibat Penjualan Terus Merosot. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - H&M (HMb.ST) secara tiba-tiba mengumumkan pergantian kepemimpinan pada Rabu (31/1/2014). Helena Helmersson mundur dari kursi CEO setelah ritel asal Swedia itu mengalami penjualan yang terus merosot.

Kondisi yang berbeda dari pesaing besarnya yaitu Inditex, dan pemain online yang berkembang pesat, Shein.

Helmersson pun digantikan oleh salah satu veteran perusahaan, yaitu Daniel Ervér. Namun, pergantian CEO itu justru melemahkan saham H&M yang turun 10% seperti dilansir dari Reuters, Rabu (31/1/2024).

Sejauh ini penjualan H&M pada Desember dan Januari turun 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu dinilai sebagai sebuah pertanda buruk di tengah periode belanja Natal yang penting.

Helmersson, yang berhenti setelah empat tahun menjabat sebagai CEO, mengatakan peran tersebut "sangat menuntut", dan mengatakan kepada wartawan dia tidak memiliki tenaga untuk melanjutkannya.

Ervér, 42, telah bekerja di H&M selama 18 tahun, terakhir menjabat sebagai kepala merek inti H&M di pengecer tersebut. peran yang akan ia pertahankan bersamaan dengan jabatan CEO.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, pria asal Swedia tersebut mengatakan dia telah menyatakan minatnya pada peran tersebut pada Desember dan dewan mengambil keputusan pada Rabu pagi.

Ritel fesyen terbesar kedua di dunia setelah Inditex (ITX.MC) itu telah berjuang untuk bersaing dengan Zara dan ritel fesyen online berbiaya rendah Shein. Kedua perusahaan itu mengalami pertumbuhan penjualan yang kuat.

“Saya pikir pasar akan menyambut perubahan tersebut setelah mencerna angka-angkanya,” kata Adil Shah, manajer portofolio di Storebrand di Oslo, yang memegang saham H&M.

Spekulasi target margin tidak terpenuhi menjadi salah satu alasan pergantian CEO, tambahnya. “Target 10% pada profitabilitas tetap ada, kami akan bekerja keras untuk mewujudkannya,” kata Erver kepada Reuters.

Margin laba operasional H&M pada kuartal keempat turun menjadi 7,2% dari 7,8% pada kuartal ketiga. Sementara itu, penjualan dari 1 Desember hingga 29 Januari – awal kuartal fiskal pertama – turun sebesar 4%, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 5% pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan selama kuartal keempat juga turun 4%, lebih besar dari perkiraan pasar.

Laba operasional kuartal keempat mencapai 4,33 miliar crowns atau setara USD415,4 juta, naik 821 juta crowns pada tahun sebelumnya, namun di bawah perkiraan analis dalam jajak pendapat LSEG sebesar 4,57 miliar crowns.

Analis JPMorgan mengatakan hasil tersebut mengecewakan, dan lemahnya laba H&M pada kuartal keempat "sedikit mengurangi kredibilitas" target margin 10%.

Karl-Johan Persson, Chairman H&M dan cucu pendiri Erling Persson, mengatakan perusahaannya berada dalam posisi yang kuat dengan “kondisi yang baik untuk melakukan perbaikan lebih lanjut” tahun ini.

Keluarga Personson memiliki 51% saham di H&M. Sahamnya turun 10,4% menjadi 150,8 krone Swedia pada 11.00 GMT, setelah naik sekitar 29% dalam 12 bulan terakhir.

(FRI)

SHARE