MARKET NEWS

Saham IPO TRGU Tembus ARA 3 Hari Beruntun, ternyata Masih Merugi

TIM RISET IDX CHANNEL 12/07/2022 11:00 WIB

Harga saham emiten produsen terigu PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) kembali melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 25%.

Saham IPO TRGU Tembus ARA 3 Hari Beruntun, ternyata Masih Merugi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten produsen terigu PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) kembali melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 25%. Saham TRGU menjadi yang paling moncer di antara saham ‘anak baru’ lainnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.12 WIB, saham TRGU melejit 24,54% ke Rp406/saham dengan nilai transaksi Rp19,53 miliar dan volume perdagangan 48,11 juta saham.

Pagi ini, antrean beli di harga Rp406/saham mencapai 10,07 juta lot saham.

Dengan ini, saham TRGU sukses menembus ARA selama 3 hari beruntun atau sejak hari perdana di bursa pada Jumat pekan lalu (8/7). Alhasil, harga saham TRGU telah melonjak 73,73%.

Menilik prospektusnya, TRGU menawarkan sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan. Adapun dana yang dibidik dalam IPO adalah sebesar Rp315 miliar, dengan menawarkan harga Rp210 per saham.

Dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).

Soal kinerja, per 31 Desember 2021, laba periode berjalan setelah efek penyesuaian kombinasi bisnis mencapai Rp26,80 miliar.

Namun, akibat adanya penyesuaian laba efek kombinasi bisnis entitas sepengendali Rp42,34 miliar, TRGU membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp15,54 miliar pada 2021.

Kemudian, total rugi komprehensif periode berjalan sebelum efek penyesuaian kombinasi bisnis Perseroan dan Perusahaan Anak pada 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp15,36 miliar. Pada tahun 2020 perseroan dan perusahaan anak tidak mencatatkan rugi komprehensif karena perseroan dan perusahaan anak baru berdiri.

Informasi saja, TRGU berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 02 tanggal 10 Agustus 2020.

Dari sisi top line, penjualan TRGU dan perusahaan anak pada tahun penuh 2021 sebesar Rp3,42 triliun atau naik 361,36% secara tahunan (yoy).

Dalam prospektus IPO, peningkatan tersebut “terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan lokal perseroan dan perusahaan anak kepada pihak berelasi, yaitu kepada PT Kabulinco Jaya dan PT Agristar Grain Indonesia”.

Saham IPO Lain Masih Loyo

Berbeda nasib dengan saham TRGU, performa tiga saham penghuni baru bursa lainnya masih jeblok.

Saham produsen bahan kimia untuk industri tekstil PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) ambles 4,83% ke Rp138/saham pagi ini. Kemarin, saham ini ditutup turun 6,45%.

Dengan ini, harga saham CHEM sudah berada di bawah harga IPO Rp150/saham. CHEM sendiri IPO pada Jumat pekan lalu.

Kemudian, saham emiten properti PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) terkena batas auto rejection bawah (ARB) 6,91% ke Rp175/saham. Semenjak IPO pada Kamis pekan lalu, ini adalah kali ketiga beruntun saham SWID menyentuh ARB 7%.

Di hari pertama, saham SWID sendiri naik 8,00%. Seperti CHEM, saham SWID sudah berada di bawah harga IPO Rp200/saham.

Selanjutnya, saham emiten pembangkit listrik mini-hidro PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang melantai pada Jumat minggu lalu naik 2,13% ke Rp288/saham pagi ini.

Hanya saja, lantaran terkena ARB pada hari perdana IPO, harga saham ARKO masih lebih rendah dari harga IPO Rp300/saham. (ADF)

SHARE