Saham Konstruksi Melonjak, Dua Nama Ini Jadi Sorotan Analis
Saham emiten konstruksi kembali melesat pada Selasa (12/8/2025). Analis menyoroti pergerakan dua saham BUMN Karya.
IDXChannel – Saham emiten konstruksi kembali melesat pada Selasa (12/8/2025). Analis menyoroti pergerakan dua saham BUMN Karya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.20 WIB, saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) melonjak 34,18 persen, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mendaki 14,29 persen, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) melesat 8,97 persen.
Serupa, saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terkerek 5,15 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik 1,42 persen, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) 1,38 persen, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) 0,48 persen.
Kabar terbaru untuk ADHI, mengutip keterbukaan informasi pada Selasa (12/8), perseroan memperoleh kontrak Front-End Engineering Design (FEED) untuk proyek Indonesia INPEX Abadi Onshore LNG dari INPEX Masela Ltd., anak usaha perusahaan energi Jepang, INPEX.
Kontrak ini dikerjakan melalui kerja sama joint operation dengan KBR dan Samsung E&A. Proyek berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, dan akan mengolah gas alam dari Lapangan Abadi menjadi sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun serta 35.000 barel kondensat per hari.
Proyek ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dilengkapi fasilitas carbon capture and storage untuk menangkap dan menyimpan emisi karbon di area tambang lepas pantai. Pemerintah menargetkan proyek ini dapat menghasilkan pasokan energi rendah karbon dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menilai kehadiran Danantara memberikan sentimen positif ke saham-saham pelat merah. "Saham-saham BUMN banyak yang merespon positif, terutama dari sektor konstruksi," ujarnya, Selasa (12/8).
Meski demikian, ia mengingatkan agar pelaku pasar tidak terburu-buru mengambil keputusan. "Investor perlu menganalisis lebih lanjut dampak dari aksi yang akan dilakukan oleh Danantara terkait corporate action-nya," kata Michael.
Secara teknikal, ia mencatat perbedaan tren di antara emiten konstruksi. "Untuk saham konstruksi, WIKA terlihat masih downtrend, sementara ADHI dan PTPP memiliki pola reversal yang baik," tuturnya.
Michael memproyeksikan level harga yang bisa dicermati. "Target ADHI di 350–370, support di 270, dan resistance untuk konfirmasi bullish continuous pattern di 300," papar Michael.
Untuk PTPP, ia menambahkan, pola penguatan juga terlihat. "PTPP memiliki pola bullish pennant dengan target kenaikan di 500, resistance di 450," kata dia. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.