Saham LABA Reli Puluhan Persen dalam 2 Hari, Analis Ungkap Proyeksinya
Saham PT Green Power Group Tbk (LABA) reli puluhan persen dalam dua hari terakhir.
IDXChannel – Saham PT Green Power Group Tbk (LABA) reli puluhan persen dalam dua hari terakhir. Analis menilai lonjakan ini tak lepas dari ekspektasi pasar terhadap aksi korporasi besar yang akan dilakukan perseroan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6/2025), pukul 11.13 WIB, saham LABA melejit 11,88 persen ke level Rp226 per unit. Kemarin, saham LABA ditutup terbang 22,42 persen.
Dengan demikian, dalam dua hari terakhir, saham ini melambung 36,97 persen. Sementara, dalam sebulan melejit 50,67 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh memberikan pandangan mengenai lonjakan harga saham LABA, yang dinilai tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan.
“Jika kita melihat earnings dari LABA, LABA mencatat rugi bersih sejak 2022–kuartal I 2025 “(EPS ≈ –Rp5),” ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Rabu (25/6). “Namun, pendapatan relatif stabil sekitar Rp28 miliar per tahun.”
Karena itu, ia menilai bahwa lonjakan harga saham tidak dapat dijustifikasi berdasarkan laporan keuangan semata. Menurutnya, katalis utama justru berasal dari rencana aksi korporasi besar yang akan dilakukan perusahaan dalam waktu dekat.
“Kenaikan saham LABA tidak bisa dijustifikasi dari laporan keuangan,” ujarnya. “Tapi kita lihat bahwa LABA akan melakukan sebuah aksi korporasi yang cukup besar, yaitu akan menerbitkan lembar saham baru melalui skema rights issue dengan maksimal 6 miliar saham senilai hingga Rp900 miliar pada semester I-2025.”
Michael juga menyoroti pergerakan saham dari sisi teknikal. Ia menilai LABA berhasil keluar dari pola konsolidasi jangka menengah.
“Secara teknikal, LABA berhasil keluar dari pola konsolidasi cup and handle,” tuturnya.
Pergerakan tersebut, lanjutnya, diperkuat oleh formasi Elliott Wave yang kini memasuki fase awal dari wave ketiga.
“Wave 3 ini berpotensi di area MA-200, yaitu sekitar 310,” ujar Michael.
Kabar terbaru, pada 18 Juni 2025, LABA resmi mengakuisisi 65 persen saham PT Aceh Mineral Abadi (AMA) guna memperkuat posisi di sektor hulu bahan baku baterai kendaraan listrik (EV). AMA tengah mengurus izin eksplorasi tambang tembaga dan emas seluas 2.522 hektare di Aceh.
Corporate Secretary LABA, Ferry Cahyo, mengatakan, dalam keterbukaan informasi, langkah strategis ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan sejumlah instansi, yang telah beberapa kali meninjau langsung lokasi tambang.
LABA juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan China seperti China Nonferrous Metal Mining (CNMC), Jiangxi Copper, dan Huayou Cobalt untuk mengembangkan rantai pasok global bahan baku EV.
Sebelumnya, LABA berencana menggelar penambahan modal via rights issue dengan menerbitkan maksimal 6 miliar saham baru senilai total hingga Rp900 miliar.
Dalam keterbukaan informasi pada 19 Maret 2025, manajemen menjelaskan bahwa rights issue ini akan melibatkan penyuntikan aset oleh pemegang saham pengendali. Aset yang akan dimasukkan mencakup tambang nikel dan gedung perkantoran milik PT Neopower Teknologi Indonesia (NTI), serta tambahan dana tunai.
Aksi korporasi ini ditujukan untuk meningkatkan profitabilitas, memperkuat struktur aset, dan menambah kapasitas operasional LABA. Manajemen juga menyebut akan menggandeng sejumlah profesi penunjang untuk mengkaji dan mengeksekusi proses penerbitan saham tersebut. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.