Saham Pengelola KFC (FAST) Kembali Naik, Efek Haji Isam Berlanjut
Saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) kembali menguat pada Senin (7/7/2025), melanjutkan reli yang terjadi pada Jumat (4/7) pekan lalu.
IDXChannel - Saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) kembali menguat pada Senin (7/7/2025), melanjutkan reli yang terjadi pada Jumat (4/7) pekan lalu, seiring kabar masuknya perusahaan milik keluarga pengusaha asal Kalimantan, Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.43 WIB, saham FAST naik 4,05 persen ke level Rp360 per unit, kembali membentuk gap up (celah) teknikal seperti Jumat lalu, menandakan tingginya tekanan beli di awal sesi.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp15,30 miliar, dengan volume perdagangan 40,84 juta saham.
Pada Jumat, saham FAST ditutup menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25 persen.
Reli saham FAST juga tak lepas dari aksi korporasi perusahaan ini. Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menyebut pelepasan saham di PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan sektor makanan dan minuman (F&B).
"Pada 30 Juni 2025, FAST melepas 15 persen saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) senilai Rp54,4 miliar, tetapi masih mempertahankan kendali mayoritas sebesar 55 persen," katanya, Jumat (4/7) lalu.
Tak hanya itu, kata Michael, FAST juga diketahui tengah menggalang dana lewat private placement senilai Rp80 miliar.
Michael mengingatkan, sektor F&B memang termasuk yang paling terdampak oleh pelemahan daya beli masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. "Selama tiga tahun ke belakang, sektor yang paling kena dampak dari pelemahan demand di dalam negeri adalah F&B," ujarnya.
Ia menilai, hal ini tercermin dari data ekonomi yang menunjukkan tekanan pada sektor konsumsi. "Hal ini terlihat dari PMI yang mengalami kontraksi serta angka inflasi yang berturut-turut mengalami deflasi," tuturnya.
Meski demikian, Michael menilai prospek pemulihan sektor ini tetap terbuka, apalagi jika berbagai program pemerintah berjalan efektif.
"Kurangnya daya beli masyarakat membuat sektor ritel dan F&B mengalami penurunan penjualan. Dengan beberapa program strategis pemerintah seperti bantuan langsung tunai (BLT), subsidi, serta Makan Bergizi Gratis (MBG), dan yang terbaru oleh Bank Indonesia (BI) yang melakukan pemangkasan suku bunga, suksesnya program ini akan menjadikan sektor ini yang mengalami pemulihan signifikan," terang Michael.
FAST, pemegang waralaba KFC di Indonesia, resmi melepas 15 persen sahamnya di PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada PT Shankara Fortuna Nusantara dengan nilai transaksi mencapai Rp54,4 miliar.
Dengan aksi ini, kepemilikan FAST di Jagonya Ayam Indonesia berkurang dari sebelumnya 70 persen menjadi 55 persen. Saat ini, Jagonya Ayam Indonesia tengah mengembangkan proyek peternakan ayam terintegrasi di Banyuwangi, Jawa Timur, di atas lahan sekitar 8,6 juta meter persegi.
Informasi saja, menguti Stockbit, Kamis (3/7/2025), PT Shankara Fortuna Nusantara merupakan perusahaan milik Liana Saputri—putri dari pengusaha tambang Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam—bersama sang suami, Putra Rizky Bustaman. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.