MARKET NEWS

Saham PTBA Jatuh 11 Persen, yang FOMO Kena Dividend Trap?

TIM RISET IDX CHANNEL 21/05/2024 12:35 WIB

Saham emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun tajam hingga penutupan sesi I, Selasa (21/5/2024) seiring memasuki ex date dividen.

Saham PTBA Jatuh 11 Persen, yang FOMO Kena Dividend Trap? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun tajam hingga penutupan sesi I, Selasa (21/5/2024) seiring memasuki ex date dividen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PTBA ambles 11,60 persen ke level Rp2.590 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp123,20 miliar dan volume perdagangan 47,70 juta saham.

Jebloknya saham PTBA membuat investor yang membeli saham tersebut saat cum date (kemarin)—terutama karena fear of missing out (FOMO)—mengalami jebakan dividen (dividend trap), yakni ketika suatu saham tampak menggiurkan dengan dividend yield atau imbal hasil dividen tinggi tetapi harganya ambles pasca cum-date (saat ex date).

Biasanya, penurunan harga saham usai cum date cenderung sebesar atau mendekati yield dividennya.

Sebelumnya, PTBA mengumumkan akan membagikan dividen tunai senilai Rp4,57 triliun.

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) PTBA—yang sebesar 75 persen dari laba bersih 2023—tampaknya bagi sebagian investor di bawah ekspektasi.

Maklum, dalam dua tahun sebelumnya, DPR PTBA mencapai 100 persen.

Namun, sejatinya, keputusan manajemen untuk membagikan 75 persen dari laba bersih 2023 sebagai dividen tidaklah buruk.

Lantaran, selain pelaku pasar yang lebih moderat malah melihat kemungkinan DPR kali ini di rentang 35-50 persen, angka tersebut masih di kisaran rerata DPR historis PTBA dalam 5 tahun belakangan.

Belum lagi, imbal hasil dividend atau dividend yield PTBA yang terbilang menarik.

Dengan asumsi harga saham pada saat cum date, Senin (20/5), Rp2.930 per saham dan dividend per share (DPS) PTBA mencapai Rp397,7 per saham, dividend yield PTBA mencapai 13,57 persen.

Hanya belasan emiten yang mampu menawarkan dividend yield di atas 13 persen di bursa Tanah Air. Apalagi, angka ini jauh di atas bunga deposito yang biasa ditawarkan bank-bank RI.

Manajemen Buka Suara

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail membeberkan alasan turunnya rasio pembayaran dividen. Hal ini disebabkan oleh rencana perseroan untuk melakukan pengembangan untuk meningkatkan kinerja, baik operasional maupun penjualan.

Seperti disinggung di muka, PTBA sendiri akan membagikan dividen sebesar Rp4,6 triliun atau 75% dari laba bersih perseroan 2023 lalu. 

"Oleh karena itu kami butuh kas internal, dengan adanya kas internal 25 persen itu bisa mendukung rencana pengembangan yang sudah kami tuangkan dalam RKAP," kata Arsal dalam konferensi pers usai RUPST di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (8/5/2024).

"Dengan penurunan ini, kami harapkan bisa menambah pendapatan di tahun-tahun ke depan," imbuh Arsal.

Diketahui, sepanjang 2023, PTBA membukukan laba bersih senilai Rp6,1 triliun. Realisasi itu lebih rendah 51% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp12,76 triliun. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE