MARKET NEWS

Saham PURI Dua Kali ARB, Analis Cermati Net Buy Investor Institusi

Taufan Sukma Abdi Putra 18/11/2025 20:31 WIB

Broker AO, yang sejak fase awal kenaikan menjadi salah satu motor penggerak likuiditas PURI, tercatat masih aktif melakukan akumulasi.

Saham PURI Dua Kali ARB, Analis Cermati Net Buy Investor Institusi (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Usai melonjak 478 persen dalam waktu singkat, saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) terkoreksi dalam dua hari berturut-turut hingga menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB).

Meski demikian, sejumlah analis mencermati fenomena menarik di tengah gelombang profit taking, dengan aksi beli yang dilancarkan pelaku pasar berkategori institusi.

Misalnya saja Broker AO, yang sejak fase awal kenaikan menjadi salah satu motor penggerak likuiditas PURI, tercatat masih aktif melakukan akumulasi selama periode koreksi tersebut.

"Pola ini memperlihatkan pembelian dari pihak berkekuatan modal besar (strong hands), jadi (tren koreksi) bukan (menunjukkan) keinginan keluar dari pasar," ujar Analis Pasar  Modal, Adis Prayoga, dalam keterangan resminya, Selasa (18/11/2025).

Dengan berdasarkan data transaksi pada Broker Summary, menurut Adis, terlihat bahwa broker pengendali masih tercatat sebagai net buyer di tengah tren ARB.

Kondisi tersebut dipandang Adis sebagai bentuk optimisme investor institusi terhadap prospek jangka menengah Perseroan.

"Jadi yang terjadi bukan pola distribusi, melainkan perpindahan saham dari tangan (investor) ritel kepada pelaku pasar institusi," ujar Adis.

Tak hanya itu, data juga menunjukkan adanya pergeseran kepemilikan dari investor asing ke investor lokal, sebuah pola yang sering dikaitkan dengan persiapan aksi korporasi atau strategi ekspansi bisnis.

Di lain pihak, di kalangan investor publik, koreksi dua hari terakhir dinilai sebagai bagian dari dinamika normal pasar dan merupakan bagian dari proses healthy correction, karena sebelumnya telah terjadi kenaikan harga saham PURI hingga lima kali lipat.

"Setelah naik ratusan persen, tentu wajar ketika terjadi koreksi. Yang penting adalah melihat siapa pelaku pembeli utamanya. Selama broker besar masih membeli, banyak investor memilih tetap bertahan," ujar Adis.

Sentimen positif terhadap PURI masih terjaga di tengah rumor pasar mengenai langkah strategis perusahaan. Sejumlah spekulasi mencakup rencana aksi korporasi, penguatan modal, hingga peluang keterlibatan dalam proyek berskala besar.

Pelaku pasar menilai langkah-langkah tersebut bisa menjadi katalis penting bagi pertumbuhan bisnis PURI dalam jangka menengah, membuat saham ini tetap berada dalam radar investor institusi maupun ritel.

Dengan mempertimbangkan aktivitas akumulasi oleh broker pengendali, perpindahan kepemilikan yang sehat, serta ekspektasi terhadap aksi korporasi perusahaan, koreksi saham PURI dinilai belum menjadi sinyal negatif.

"Sebaliknya, dinamika ini bisa dianggap sebagai peluang konsolidasi sebelum potensi pergerakan lanjutan," ujar Adis.

(taufan sukma)

SHARE