MARKET NEWS

Saham Sido Muncul (SIDO) ARB Tiga Hari Beruntun, Bagaimana Valuasinya?

TIM RISET IDX CHANNEL 02/08/2022 10:59 WIB

Investor terus melego saham SIDO usai rilis laporan keuangan semester I yang tidak memuaskan.

Saham Sido Muncul (SIDO) ARB Tiga Hari Beruntun, Bagaimana Valuasinya? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga saham emiten produsen jamu dan obat herbal modern PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) kembali anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 persen untuk kali ketiga beruntun di awa perdagangan Selasa (2/8/2022). Investor terus melego saham SIDO usai rilis laporan keuangan semester I yang tidak memuaskan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.46 WIB, harga saham SIDO ambles 6,51% ke Rp790/saham, terendah sejak medio Oktober 2021.

Nilai transaksi mencapai Rp38,45 miliar. Volume perdagangan 48,73 juta saham atau lebih tinggi (breakout) tinimbang rerata volume 20 hari terakhir (22,23 juta saham)

Dengan ini, saham SIDO sudah memerah selama 4 hari beruntun (sejak 28 Juli 2022) dengan 3 di antaranya menembus ARB.

Dalam sepekan, saham SIDO anjlok 18,56% dan dalam sebulan terjungkal 18,97%. Sementara, sejak awal tahun (ytd), saham ini sudah turun 8,67%.

Bagaimana sebenarnya fundamental SIDO?

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu (29/7), SIDO merilis laporan keuangan di  website BEI dengan mencatatkan penurunan laba bersih 11,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp445,60 miliar sepanjang semester I 2022.

Laba bersih SIDO sepanjang 6 bulan pertama tahun ini lebih rendah dari laba bersih semester I 2021 yang mencapai Rp502 miliar.

Penurunan laba bersih tersebut seiring pendapatan bersih SIDO turun 2,58% secara yoy dari Rp1,65 triliun pada akhir semester I tahun lalu menjadi Rp1,61 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Rinciannya, penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp988,73 miliar dari semester I 2021 sebesar Rp1,06 triliun. Tak pelak lagi, penurunan segmen jamu dan suplemen ini berimbas terhadap bottom line perusahaan.

Sementara, segmen penjualan makanan dan minuman tumbuh dari Rp526,23 miliar dari semester I 2021 menjadi Rp544,82 miliar.

Adapun, penjualan produk farmasi sebesar Rp78,55 miliar sepanjang paruh pertama tahun ini.

Seiring penurunan pendapatan bersih perusahaan, beban pokok penjualan SIDO membengkak 4,54% yoy menjadi Rp757,61 miliar per semester I 2022.

Total aset SIDO juga tercatat turun 12,07% menjadi Rp3,58 triliun per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp4,07 triliun. Ini terjadi seiring penurunan liabilitas 43,59% menjadi Rp337,19 miliar dan penurunan ekuitas 6,64% menjadi Rp3,24 triliun per 30 Juni 2022.

Dalam penjelasan di keterangan tertulis kepada bursa, manajemen SIDO menjelaskan penurunan total liabilitas atau kewajiban secara signifikan tersebut dikontribusikan oleh penurunan utang pajak hingga 86,3% per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember tahun lalu.

Selain utang pajak, terjadi pula penurunan beban akrual sebesar 64,7% dibandingkan akhir tahun lalu. 

Penurunan liabilitas tersebut tentu memberikan sedikit kabar baik buat investor di tengah tertekannya pos laba perusahaan.

Sebagai gambaran, secara rasio solvabilitas, total liabilitas dibandingkan dengan total ekuitas SIDO hanya sebesar 0,10, jauh lebih kecil dari industri 0,72 kali.

Selain itu, SIDO juga tidak memiliki utang bank per 30 Juni 2022.

Lantas, bagaimana dengan valuasi saham SIDO?

Berdasarkan rasio harga saham dibandingkan dengan laba (per saham) SIDO alias price-earnings ratio (PER), saham SIDO saat ini mencatatkan PER 19,68 kali.

Angka tersebut lebih tinggi tinimbang PER industri 14,34 kali.

Dengan ARB sebanyak 3 kali beruntun, angka PER SIDO saat ini berada di bawah rerata PER perusahaan selama 5 tahun terakhir (22,21 kali).

Sementara, rasio price book value (PBV)--yang membandingkan harga saham terhadap nilai bukunya—SIDO berada di angka 7,31 kali atau jauh lebih tinggi daripada rerata PBV industri (2,38 kali).

Tidak seperti PER, rasio PBV saham SIDO masih berada di atas rerata PBV 5 tahun (5,96 kali).

Secara umum, mengutip data IPOT, dari 32 rating analis saham, 32 analis masih merekomendasikan beli. Sementara, dari data Stockbit, 20 analis merekomendasikan beli dan 2 sisanya hold.

Adapun 3 analis teranyar (per 1/8/2022), mengacu data Mirae Sekuritas, memberikan rekomendasi netral untuk saham SIDO. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE