Saham TAPG Melesat 29 Persen, Lonjakan Harga CPO dan IEU-CEPA Jadi Pendorong
Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) naik tajam dalam beberapa waktu terakhir.
IDXChannel - Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) naik tajam dalam beberapa waktu terakhir. Beragam sentimen positif menopang harga emiten sawit milik keluarga konglomerat Theodore Permadi Rachmat itu.
Saham TAPG menguat 10 persen pada pekan ini ke level Rp1.260. Sementara dalam satu bulan terakhir, harganya naik hingga 29 persen, sehingga mendorong nilai kapitalisasi pasar perseroan menembus Rp25 triliun.
Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng mengatakan, kenaikan harga saham TAPG kemungkinan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO).
Pada pertengahan Juli, harga CPO futures Malaysia berada di kisaran RM4.200-4.225 per ton, naik lebih dari 5 persen dari awal Juli 2025. Harga ini merupakan yang tertinggi sejak April 2025, menandakan tren bullish yang kuat.
Joni memperkirakan, rata-rata harga tahunan CPO futures Malaysia akan stabil tinggi pada kisaran RM4.100 per ton meski ada koreksi pada kuartal II-2025.
"Namun, dorongan oleh siklus konsumsi negara importir dan program biodiesel diperkirakan masih akan mendorong harga (CPO)," kata Joni dikutip Minggu (20/7/2025).
Di samping harga, kata dia, volume ekspor CPO dan produk turunannya naik signifikan. Hal ini menandai permintaan global yang kuat meskipun harganya tinggi.
Joni juga menyinggung progres negosiasi perjanjian Indonesia-EU CEPA dan turunnya tarif AS menjadi 19 persen menjadi kabar baik bagi industri sawit.
"Setelah 19 putaran selama hampir 10 tahun, Indonesia-EU CEPA mencapai terobosan pada 15 Juli dan bakal menghapus bea impor untuk sekitar 80 persen komoditas ekspor Indonesia, termasuk CPO," katanya.
"Sementara itu, AS menurunkan tarif impor CPO Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen, menyusul deal (kesepakatan) di Juli 2025, memberikan akses pasar AS yang lebih kompetitif di mana pasar ekspor CPO ke AS mencapai 1,6 juta ton per tahun," ujar Joni.
(Rahmat Fiansyah)