IDXChannel - Indonesia dan Uni Eropa bakal membuka babak baru melalui perjanjian perdagangan bebas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Salah satu sektor yang terdampak signifikan adalah kelapa sawit.
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Iklim, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, IEU-CEPA akhirnya disepakati setelah negosiasi yang cukup alot selama 10 tahun. Dia menyebut, sudah ada terobosan yang dilakukan kedua negara sehingga semua isu-isu yang dianggap menghambat negosiasi selama bertahun-tahun sudah diselesaikan.
"Bulan September nanti ditandatangani agreement yang luar biasa, yang sangat menguntungkan eksportir Indonesia, termasuk eksportir kelapa sawit. Eksportir kelapa sawit sangat-sangat diuntungkan dengan perjanjian yang disepakati," ujar Hashim usai menghadiri France-Indonesia Business Breakfast Dialogue di Kantor Pusat MEDEF, Paris, Selasa (15/7/2025).
Dia menambahkan, kelapa sawit asal Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh Uni Eropa, melainkan sangat dibutuhkan oleh industri di kawasan yang memiliki anggota 27 negara itu.
"Semua barang-barang yang misalnya sampo atau sabun atau makanan, itu ingredients-nya atau unsurnya, bahan bakunya itu dari kelapa sawit," kata Hashim.