Saham TPIA Menguat di Tengah Sentimen Danantara, Simak Prospeknya
Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menguat pada Selasa (17/6/2025), di tengah kabar terbaru soal kerja sama bernilai jumbo yang melibatkan Danantara.
IDXChannel – Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menguat pada Selasa (17/6/2025), di tengah kabar terbaru soal kerja sama bernilai jumbo yang melibatkan dana abadi nasional (SWF), Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.14 WIB, saham TPIA naik 3,28 persen ke Rp10.225 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp190,56 miliar.
Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, hari ini muncul pemberitaan di sejumlah media terkait kesepakatan antara Danantara dan TPIA.
“Ada berita hari ini, dikutip oleh beberapa portal media yang menyebut bahwa Danantara menjalin kontrak dengan TPIA dengan nilai sebesar USD800 juta, atau sekitar Rp13 triliun,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Nilai tersebut disebut Michael sangat signifikan jika dibandingkan dengan pendapatan atau transaksi kontrak TPIA sebelumnya. “Nilai ini cukup besar jika kita komparasi dengan pendapatan dan nilai kontrak TPIA sebelumnya,” tuturnya.
Ia memberi contoh kesepakatan yang pernah dilakukan TPIA bersama CDIA. “Di 2024, TPIA menandatangani Option Agreement dengan CDIA untuk nilai transaksi sebesar Rp5 triliun,” kata Michael.
Namun begitu, ia menggarisbawahi bahwa informasi kerja sama dengan Danantara ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak terkait. “Tapi, sampai saat ini belum ada pemberitaan resmi, baik dari Danantara maupun dari pihak TPIA sendiri,” katanya.
Di sisi teknikal, Michael menilai saham TPIA saat ini tengah menunjukkan pola konsolidasi yang sehat. “Saat ini TPIA sedang berada dalam range konsolidasi di dekat harga tertinggi (ATH),” ujar Michael.
Ia juga menyoroti tren volume yang mulai melemah. “Konsolidasi yang terjadi saat ini juga diiringi dengan kontraksi volume yang melemah,” tuturnya.
Menurut Michael, hal tersebut justru menjadi sinyal positif. “Hal ini pertanda yang cukup baik untuk TPIA,” ujarnya.
Jika mampu menjaga area support penting, saham ini dinilai berpeluang menembus level psikologis berikutnya. “Dengan mampu mempertahankan level Darvas Box di bawah di angka 9.000, TPIA berpeluang untuk break angka 11.000, dan memiliki target ke 12.000–13.000,” demikian Michael menutup analisisnya.
Diwartakan sebelumnya, Danantara dan INA mengumumkan pada Selasa (17/6/2025) bahwa telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan petrokimia dan energi, TPIA, dengan nilai kerja sama hingga USD800 juta atau setara dengan Rp13,03 triliun (asumsi kurs Rp16.290 per USD).
Melansir dari Reuters, Selasa (17/6), dalam pernyataan bersama, ketiga pihak menyebutkan bahwa kesepakatan ini bertujuan untuk menjajaki peluang investasi Danantara dan INA dalam pembangunan pabrik chlor-alkali – ethylene dichloride.
Pabrik tersebut akan dikelola oleh anak usaha Chandra Asri dan diperkirakan memiliki kapasitas produksi sebesar 400.000 ton soda kaustik padat serta 500.000 ton ethylene dichloride per tahun.
Sebelumnya, TPIA—yang dikendalikan taipan Prajogo Pangestu—menebar dividen tunai sebesar USD30 juta atau Rp487,80 miliar untuk tahun buku 2024.
Dividen tersebut bersumber dari laba ditahan tahun 2018 yang sebesar USD123,55 juta. Di mana sebesar USD93,5 juta atau Rp1,52 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan.
“Sebagai bentuk penghargaan dari perseroan kepada para pemegang saham atas dukungannya yang berkelanjutan, rapat telah menyetujui untuk membagikan tambahan dividen tunai,” kata Head of Corporate Communication TPIA, Chrysanthi Tarigan dalam keterangan resmi pada Rabu (11/6/2025). (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.