IDXChannel- OpenAI resmi mendapat kontrak senilai USD200 juta (sekitar Rp3,3 Triliun) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) untuk mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) bagi kepentingan militer dan nasional.
Pengumuman itu disampaikan Petagon dalam pernyataan resminya sebagaiman dikutip dari Channel News Asia (16/6/2025). Pentagon menjelaskan kontrak tersebut bertujuan untuk menciptakan prototipe AI frontier.
AI frontier ini digunakan untuk menjawab tantangan keamanan nasional, baik dalam operasi militer (warfighting) maupun sistem pendukung administrasi pertahanan (enterprise domains).
“Melalui kontrak ini, pihak pelaksana akan mengembangkan kapabilitas AI frontier untuk mengatasi tantangan keamanan nasional yang kritis,” kata Pentagon.
Proyek pengerjaan tersebut akan difokuskan di Washington DC dan sekitarnya. Proyek pengembangan AI frontier ini ditargetkan tuntas pada Juli 2026.