Saham WIKA dan WSKT Disuspensi Karena Tunda Lunasi Utang, Erick Thohir: Pasti Dibayar
Menteri BUMN, Erick Thohir buka suara perihal perdagangan saham dua emiten konstruksi pelat merah yang disuspensi BEI.
IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara perihal perdagangan saham dua emiten konstruksi pelat merah yang disuspensi atau dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Keduanya adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau (WIKA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, penghentian sementara perdagangan saham WIKA dan WSKT di pasar modal, disebabkan oleh keterlambatan pembayaran utang yang dilakukan kedua BUMN karya itu.
Tercatat, WIKA menunda melunasi pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023.
Sementara, WSKT menunda pembayaran Bunga Ke-18 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B (WSKT03BCN4).
Kendati begitu, Erick menegaskan, penghentian perdagangan saham kedua emiten itu bukan mengindikasikan bahwa perusahaan tidak ingin membayar atau memenuhi tanggung jawabnya. Tetapi suspensi menjadi bagian dari negosiasi (part of negotiation).
“Nah yang ini (BUMN karya) belum (berhasil), makanya kemarin sempet suspensi karena telat pembayaran, tapi itu part of negotiation, bukannya kita enggak mau bayar, pasti kita akan lakukan,” papar Erick dalam sesi diskusi dengan wartawan, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Terkait pembayaran kewajiban WIKA dan WSKT, Kementerian BUMN masih terus bernegosiasi dengan pemegang sukuk dan obligasi. Erick menyebut, ada opsi pembayaran bisa saja dilakukan tahun ini namun tidak langsung dilunasi, sehingga proses negosiasi dilanjutkan pada tahun depan.
“Jadi kemarin kita akan coba negosiasi, apakah nanti kita bayar dulu tahun ini, tahun depan negosiasi lagi, itu part of negosiasi dan itu perlu waktu,” bebernya.
“Tapi kalau ada korupsinya kita gigit, kita bedain restrukturisasi sama kasus korupsi, seperti di Garuda prosesnya kan berbeda, Jiwasraya berbeda, isunya satu tapi prosesnya beda. Jadi WIKA akan kita coba dorong cari win-win solution tahun ini,” lanjut Erick.
Keuangan emiten konstruksi pelat merah ini memang tengah tertekan akibat beban utang bernilai jumbo. Kendati begitu, pemegang saham menyiapkan beberapa langkah penyehatan.
Untuk Waskita Karya, pemegang saham terus mendorong restrukturisasi keuangan, pemberian penyertaan modal negara (PMN), rights issue, merger atau penggabungan ke BUMN karya lain, divestasi ruas tol ke Indonesia Investment Authority (INA) atau strategic partnership.
Kemudian, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas Tol Sumatera, serta perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.
“Iya sama, sama (WSKT), kalau itu kan nanti ada PMN ke HK (Hutama Karya), nanti HK yang coba bantu Waskita dan Dirut-nya baru ganti kemaren, nanti coba panggil saja Dirut-nya, rencananya apa pak Dirut? Ini Dirut Waskita sudah 3-4 kali, ‘Pak Dirut ayo semangat’, musti disemangatin, jangan dijejelin,” pungkas Erick.
(FAY)