MARKET NEWS

Saham WIKA-PTPP-ADHI-WSKT Cs Naik Berjamaah, Mulai Unjuk Gigi?

TIM RISET IDX CHANNEL 12/08/2022 13:40 WIB

Kenaikan saham tersebut, terutama keempat BUMN konstruksi, terjadi disertai volume yang tinggi.

Saham WIKA-PTPP-ADHI-WSKT Cs Naik Berjamaah, Mulai Unjuk Gigi? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Mayoritas saham emiten konstruksi utama melesat hingga penutupan sesi I perdagangan Jumat (12/8/2022). Kenaikan saham tersebut, terutama keempat BUMN konstruksi, terjadi disertai volume yang tinggi.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten grup Astra PT Acset Indonusa Tbk (ACST) memimpin kenaikan sebesar 10,34% ke Rp192/saham. Dengan ini, dalam sepekan saham ACST sudah reli selama 6 hari beruntun.

Alhasil, dalam sepekan saham ACST terkerek naik 19,25% dan dalam sebulan menguat 23,08%.

Di peringkat kedua sampai keempat dihuni oleh emiten pelat merah.

Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), misalnya, melesat 6,09% ke Rp1.045/saham. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp62 miliar. Sementara, volume perdagangan 65 juta saham, alias melebihi (breakout) rerata volume 20 hari terakhir (14,16 juta saham).

Setali tiga uang, saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terapresiasi 4,71% ke harga Rp1.000/saham. Volume perdagangan PTPP mencapai 53 juta saham atawa lebih besar dari rerata 20 hari belakangan yang sebesar 17,73 juta saham.

Kemudian, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menguat 4,64% ke Rp790/saham. Seperti WIKA dan PTPP, volume perdagangan saham ADHI ramai hari ini, mencapai 26 juta saham. Jumlah tersebut juga melampaui rerata 20 hari (9,84 juta saham).

Tidak ketinggalan, saham emiten BUMN lainnya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga menanjak 4,59% ke Rp570/saham, disertai volume tinggi 64 juta saham (di atas rerata 20 hari 22,27 juta saham).

Tercatat dari empat BUMN Karya, hanya saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang terkoreksi, yakni sebesar 0,56%.

Selain saham-saham di atas, sejumlah saham konstruksi lainnya, termasuk anak usaha BUMN Karya, yang menguat siang ini.

Sebut saja, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menguat 4,59%, PT PP Presisi Tbk (PPRE) naik 3,90%, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terungkit 3,39%.

Nama-nama lainnya, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) masing-masing menguat 2,53%, 0,88%, dan 0,66%.

Sejatinya, belum ada sentimen utama yang turut mendorong kenaikan saham-saham konstruksi hari ini.

Selain itu, saham-saham konstruksi sebenarnya masih dalam tren penurunan saat ini. Sebut saja, saham WIKA turun 4,98%, ADHI merosot 10,61%, WSKT anjlok 10,24%, dan JSMR ambles 9,00% sejak awal tahun (ytd).

Hanya saham PTPP—dibandingkan ketiga BUMN konstruksi di atas--yang masih positif (1,52%) sepanjang tahun ini.

Sentimen IKN

Apabila melihat ke depan,  proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih akan menjadi sentimen penggerak saham-saham tersebut.

Terkait ibu kota negara baru, emiten BUMN alias BUMN Karya sebelumnya sudah menyatakan siap akan ikut andil dalam proyek-proyek pemerintah terkait pengembangan IKN.

Kabar teranyar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan konstruksi pembangunan IKN Nusantara masih belum dilakukan. Pasalnya, tender yang sudah dibuka belum dikontrak.

"Tandatangan kontrak akhir Agustus, setelah itu langsung konstruksi," ujar Menteri Basuki usai membuka 2nd Announcement World Water Forum di kantornya, Kamis (11/6/2022). 

Basuki menjelaskan bahwa beberapa proyek pada pembangunan tahap awal memang sudah dilakukan, seperti proyek jalan tol akses menuju IKN Nusantara, Jalan logistik, hingga pemukiman untuk para ASN yang pindah nantinya.

Adapun konstruksi yang baru dilakukan pada akhir Agustus bukan terkendala anggaran lantaran Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah memberikan persetujuan. Bahkan, Kementerian PUPR sudah mengantongi anggaran dalam pembangunan infrastruktur dasar ini.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, pemerintah bakal menyiapkan insentif khsuus yang diberikan kepada investor pada pembanguan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Adapun saat ini, Bahlil mengatakan pemerintah tengah menyusun regulasi berkaitan dengan hal tersebut, yang rencanaya bakal rampunh dalam waktu dekat.

"Mungkin dua minggu lagi selesai ya lagi finalisasi, kebetulan insentifnya dari kami kementerian investasi," kata Menteri bahlil usai konferensi pers dikantornya, Senin (8/8/2022). (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE