Sapihanean Pangan Rajin Jualan, Saham Indo Pureco (IPPE) Anjlok ke Rp167
Pemegang saham utama emiten produsen minyak kelapa PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE), PT Sapihanean Pangan Lestari, terus melepas saham perseroan.
IDXChannel – Pemegang saham utama emiten produsen minyak kelapa PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE), PT Sapihanean Pangan Lestari, terus melepas saham perseroan. Sejak Indo Pureco melantai (IPO) pada Desember 2021, Sapihanean sudah melego 1,21 miliar saham IPPE.
Teranyar, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terbit pada Senin (19/12), kepemilikan saham Sapihanean di IPPE menyusut 98,30 juta saham per 16 Desember 2022.
Dengan demikian, kepemilikan saham Sapihanean turun 6,52 persen dibandingkan posisi 15 Desember (11,80 persen) menjadi hanya 5,28 persen.
Informasi saja, sesaat setelah IPPE IPO, Sapihanean sempat menguasai 1,45 miliar saham atau 31,67 persen, sebelum rajin melepas saham perseroan.
Tidak ada informasi mendetail terkait tujuan penjualan dan kepada siapa saham IPPE milik Sapihaean dialihkan.
Hanya saja, apabila melihat data yang tersedia, pemilik manfaat terakhir (ultimate beneficial owner/UBO) IPPE, Asep Sulaeman Sabanda, mulai memiliki saham secara individu berdasarkan laporan 31 Juli 2022. Pada Juli, Asep Sulaeman memiliki 8,76 persen.
Kendati, tidak diketahui secara rinci proses jual-beli saham oleh Asep Sulaeman pada saat itu.
Sebagai informasi, Asep Sulaeman menjadi UBO IPPE lewat kepemilikan 99,99 persen saham PT Sabanda Karunia Lestari (SKL). Sedangkan, SKL memiliki 99,99 persen saham pengendali IPPE PT Lembur Sadaya Investama.
Selain Asep Sulaeman, kepemilikan masyarakat (masing-masing di bawah 5 persen) juga meningkat dari 21,74 persen pada Desember 2021 menjadi 27,05 persen per 30 November 2022.
Berkaitan dengan itu, pemegang saham IPPE di bawah 5 persen bertambah dari hanya 4.178 per akhir Desember tahun lalu menjadi 11.169 orang per 30 November 2022.
Ini berarti, ada peningkatan secara signifikan investor minoritas (kepemilikan masing-masing < 5 persen) di IPPE setahun usai perusahaan tersebut IPO.
Sementara, dua pemegang saham di atas 5 persen, pengendali PT Lembur Sadaya dan PT Sumber Sentosa Adikarya tidak mengalami perubahan kepemilikan sejak IPPE manggung hingga saat ini. (Lihat tabel di bawah ini.)
Kembali lagi ke soal PT Sapihanean. Perusahaan ini ternyata pernah menjadi pengendali IPPE sebelum IPO.
Menurut prospektus IPO, dalam catatan atas laporan keuangan Indo Pureco per 31 Maret 2021, PT Sapihanean bahkan sempat menguasai 3.077.000.000 (3,07 miliar) saham atau 85,5 persen saham Indo Pureco.
Namun, Sapihanean, yang dikendalikan oleh Bayu Ilham Segara, kemudian melepas 1.620.000.000 saham kepada Lembur Sadaya.
Seperti disinggung sedikit di atas, hingga saat ini, Lembur Sadaya masih terus menjaga kepemilikan 1,62 miliar saham tersebut.
Sementara, Asep Sulaeman sempat melepas 2,17 persen saham miliknya pada 15 Desember lalu.
Saham Merosot
Kecenderungan pelepasan saham oleh pemegang saham utama di atas, terutama Sapihanean, beriringan dengan amblesnya harga saham IPPE akhir-akhir ini.
Sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di Rp600-an per saham pada awal Maret 2022, harga saham IPPE saat ini anjlok hingga ke Rp167 per saham berdasarkan penutupan sesi I Selasa (20/12).
Itu berarti, sejak menyentuh ATH, saham IPPE sudah ‘terjun bebas’ hingga minus 72,16 persen.
Namun, apabila dibandingkan dengan harga penawaran saat IPO sebesar Rp100 per saham, saham IPPE masih naik 67 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.