MARKET NEWS

Sejarah Saham LPKR, Emiten Dengan Harga Jual Rp500 per Saham Saat IPO

Shifa Nurhaliza Putri 17/08/2022 11:48 WIB

Sejarah saham LPKR (PT Lippo Karawaci Tbk) dimulai pada tanggal 03 Juni 1996.

Sejarah Saham LPKR, Emiten Dengan Harga Jual Rp500 per Saham Saat IPO. (Foto: Sejarah Saham LPKR)

IDXChannel - Sejarah saham LPKR (PT Lippo Karawaci Tbk) dimulai pada tanggal 03 Juni 1996, LPKR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LPKR (IPO) kepada masyarakat. 

PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) adalah Pengembang perkotaan residensial dan komersial di Indonesia. Kegiatan utama Perusahaan meliputi pengembangan perkotaan, pengembangan terintegrasi skala besar, pusat perbelanjaan, perawatan kesehatan, rumah sakit dan infrastruktur, real estat dan manajemen portofolio. 

Ini adalah proyek pengembangan perkotaan termasuk Lippo Village, Lippo Cikarang, Tanjung Bunga, Royal Serpong Village, dan San Diego Hills Memorial PARK. Emiten dengan kode saham LPKR ini merupakan bagian dari Grup Lippo.

Pada tanggal 3 Juni 1996, Lippo Karawaci (LPKR) melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO), menerima pernyataan sah pertama dari Bapepam-LK untuk menjadi perusahaan publik. Saat itu, sebanyak 30.800.000 saham (atau 11,21% saham) dijual ke publik dengan harga Rp500 per saham.

Kemudian, pada 28 Juni 1996, Lippo mencatatkan sahamnya di BEI dengan nilai nominal Rp3.250/saham. Setelah go public, Lippo (LPKR) dikabarkan telah menyelesaikan beberapa kali rights issue dan stock split. Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 38% pada tahun keuangan 2021, didukung oleh pertumbuhan pendapatan di bisnis perawatan kesehatan dan real estat. 

Pendapatan properti LPKR meningkat 36% YoY menjadi Rp4,41 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh banyaknya proyek kondominium yang telah selesai dibangun seperti Waterfront Estates, Cikarang dan Cendana Homes serta Lippo Village. Pra-penjualan LPKR juga melebihi target 2021. Pra-penjualan 2021 perusahaan sebesar Rp4,96 triliun, tumbuh 86% year-on-year. Pertumbuhan dinamis ini diperkirakan akan berlanjut tahun ini. 

Selain pengembangan properti, LPKR juga menghasilkan pendapatan berulang sebesar Rp12,12 triliun dari berbagai bisnis. Sebagian berasal dari pelayanan kesehatan Rp9,38 triliun, pusat perbelanjaan Rp1,44 triliun, jasa manajemen properti Rp1,27 triliun, dan investasi Rp32 miliar. (SNP)

SHARE