Sejarah Saham TRIM, Sesepuh Sekuritas di Indonesia Sejak 1990
Sejarah saham TRIM atau kode saham milik perusahaan sekuritas Indonesia yang berdiri sejak tahun 1990, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (Perseroan).
IDXChannel - Sejarah saham TRIM atau kode saham milik perusahaan sekuritas Indonesia yang berdiri sejak tahun 1990, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (Perseroan) memang perlu diulas secara mendalam.
Sesuai anggaran dasar perusahaan, bidang kegiatan Trimegah meliputi perantara pedagang efek dan penerbitan efek. Selain itu, Trimegah juga bertindak sebagai manajer investasi melalui anak usahanya PT Trimegah Asset Management.
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk mendapat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK, sekarang Badan Jasa Keuangan (OJK)) pada tanggal 2 Mei 1992 sebagai perantara pedagang efek, asuransi, arranger dan penasihat keuangan pada tanggal 18 September 1993, 6 Desember 2017 dan 21 September 2018.
Sejak April 2014, Perseroan juga telah melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi reksa dana untuk nasabah ritel. Untuk melengkapi layanan tersebut, Perseroan juga menyediakan layanan online trading yang memungkinkan klien ritel untuk berinvestasi di saham dan reksa dana.
Pada tanggal 6 Desember 2017, Perseroan memperoleh persetujuan kegiatan lain dari perusahaan efek sebagai arranger dan persetujuan operasi lain dari perusahaan efek sebagai penasihat keuangan pada tanggal 21 September 2018.
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk adalah perusahaan sekuritas anggota yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Trimegah Asset Management memiliki izin, terdaftar dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Laporan Keuangan TRIM
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) telah mengumumkan hasil keuangan perusahaan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022. Selama periode ini, laba usaha naik menjadi Rp278,27 miliar dibandingkan Rp234,68 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan Trimegah Sekuritas Indonesia, pendapatan terbesar yang dihasilkan dari kegiatan pengelolaan investasi adalah sebesar Rp87,13 miliar. Disusul pendapatan komisi pialang saham sebesar Rp80,63 miliar. Keduanya meningkat year-on-year masing-masing sebesar Rp71,58 miliar dan Rp60,07 miliar.
Meski begitu, perseroan masih mencatatkan sedikit kenaikan laba usaha menjadi Rp73,06 miliar dari Rp72,5 miliar pada semester I 2021. Sedangkan beban lain-lain tercatat Rp20,5 miliar. Laba bersih periode berjalan sebesar Rp37,41 miliar dibandingkan Rp32,75 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (SNP)