Selain IPO Anak Usaha, WSKT Siap Lakukan Sejumlah Aksi Korporasi  Â
Berikut sederet aksi korporasi yang akan dijalankan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
IDXChannel - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan mencatatkan saham anak usahanya di pasar modal Indonesia atau Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023 mendatang. Tercatat ada dua anak usaha emiten konstruksi pelat merah tersebut yakni Waskita Karya Realty (WKR) dan Waskita Karya Infrastruktur (WKI).
Semula, manajemen menargetkan initial public offering (IPO) WKR dan WKI di tahun ini. Lantaran pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka aksi korporasi tersebut diundur hingga 2023 mendatang.
"Ada target IPO anak usaha di tahun 2023. Ini menjadi program besar juga yang kami persiapkan dari sekarang," ujar Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, Jumat (8/10/2021)
Saat ini WSKT tengah mempersiapkan sejumlah aksi transformasi bisnis, selain membawa anak usahanya melantai ke BEI.
Destiawan menyebut, aksi tersebut diantaranya penyelesaian sejumlah proyek besar, penyelesaian restrukturisasi utang anak usaha, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue di tahun 2022, hingga rencana konstruksi fisik Ibu Kota Baru.
"Ada program besar pemerintah yang juga akan dilaksanakan di tahun depan, kita tahu bahwa saat ini rencana Undang-Undang Ibu Kota Baru yang sudah disampaikan pemerintah kepada DPR, kami mengasumsikan bahwa akan selesai di tahun 2021 sehingga fisik pembangunan Ibu Kota Baru dapat dilaksanakan di tahun depan," katanya.
Kemudian ada program pengelolaan alat-alat berat yang dimiliki Waskita Karya Group. Dimana, manajemen berencana sejak tahun depan pengelolaan alat-alat berat akan dilakukan di satu unit bisnis saja.
"Kami akan fokuskan di satu unit di salah satu anak perusahaan sehingga sumber daya alam kita yang besar ini bisa dikelola dengan baik dan inikami targetkan bisa menjadi profit center," katanyam
Emiten pun akan melanjutkan recycling asset empat ruas jalan tol di 2022. Harapannya, bisa direalisasikan lebih cepat dari target sehingga akan membantu mengurangi beban bunga perusahaan.
Selanjutnya, operasional sejumlah proyek. Salah satunya, hydro plant waduk dengan kapasitas 50 MW. Destiawan menilai jika proyek tersebut sudah disetujui, maka pihaknya bisa melakukan aktivitas konstruksi.
(IND)