Selain Karena Saham ADRO, Ini Penyebab IHSG Koreksi Cukup Dalam
IHSG melemah signifikan 1,18 persen di level 7.115,39 pada sesi I perdagangan Jumat (29/11/2024) karena sejumlah sentimen.
IDXChannel - IHSG ditutup melemah signifikan 1,18 persen di level 7.115,39 pada sesi I perdagangan Jumat (29/11/2024).
"Pelemahan IHSG sepanjang sesi I, di antaranya disebabkan oleh turunnya saham ADRO lebih dari 20 persen, sehingga menjadi beban indeks," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini.
Penurunan saham ADRO membawa imbas kepada pelemahan seluruh sektor saham, selain akibat profit taking investor jelang libur weekend.
"Seluruh indeks sektoral ditutup melemah sepanjang sesi I. Pelemahan hampir seluruh sektor ini lebih diakibatkan oleh profit taking investor menjelang weekend hingga imbas dari pelemahan saham ADRO lebih dari 20 persen," katanya.
Sektor teknologi mencatatkan pelemahan paling dalam sebesar 1,81 persen imbas dari potensi mundurnya pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS), karena data ekonomi AS yang masih solid.
Sektor energi juga tercatat merosot 1,86 persen dengan penyebab aksi jual masif para investor ADRO seiring dengan aksi korporasi post spin-off anak usahanya, yakni AADI.
"Sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang tercatat positif 0,02 persen, dengan penguatan saham KLBF sebesar 2,01 persen," menurut riset tersebut.
Sentimen dari dalam negeri lainnya, yakni masih seputar Pilkada serentak, di mana pada Pilkada DKI Jakarta kemungkinan berlangsung satu putaran
Sementara dari sentimen regional, yakni ekonomi Jepang yang masih tertekan hingga Bank Sentral Korea memangkas suku bunga.
Bursa Amerika Serikat (AS) semalam libur dikarenakan perayaan Thanksgiving, di tengah sikap hawkish The Fed terkait belum terdapat urgensi untuk pemangkasan suku bunga dengan dasar pasar tenaga kerja yang dinilai masih solid.
Rupiah menguat 0,11 persen menjadi Rp15.854 per USD. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp6,6 triliun atau naik dari perdagangan kemarin (28/11) yang sebesar Rp5,7 triliun. Perdagangan saham tertinggi hari ini didominasi oleh sektor mining dan perbankan.
Di sisi lain, yield obligasi 5 dan 10 tahun tercatat negatif seiring dengan pelemahan USD hingga peningkatan permintaan emas.
Investor juga sedang mencermati berbagai data ekonomi yang akan rilis di regional dan Eurozone, seperti inflasi hingga pertumbuhan ekonomi. Investor global menanti pengumuman dari The Fed atas potensi pemangkasan suku bunga ke level 4,25-4,50 persen sebesar 66 persen dari CME Fedwatchtool.
(Fiki Ariyanti)