Semen Baturaja (SMBR) Mampu Kantongi Pendapatan hingga RpRp406,5 Miliar
kenaikan harga bahan bakar di tengah geopolitik dunia memicu peningkatan beban pokok pendapatan Perseroan, khususnya pada pos biaya produksi dan distribusi.
IDXChannel - Industri semen nasional dalam beberapa waktu terakhir cukup tertekan dengan kontraksi permintaan semen domestik dan dinamika geopolitik global.
Meski demikian, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) terbukti mampu mempertahankan performa kinerja yang ciamik, dengan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp406,5 miliar di sepanjang triwulan I-2024 lalu.
Capaian tersebut terhitung tumbuh sekitar enam persen dibanding realisasi pendapatan yang mampu dikantongi oleh anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) itu pada triwulan I-2023 lalu, yaitu sebesar Rp383,2 miliar.
"Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan volume penjualan semen mencapai tujuh persen, atau 486.643 ton, dibandingkan dengan catatan periode yang sama tahun lalu," ujar Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, dalam keterangan resminya.
Pertumbuhan tersebut, menurut Hari, bisa terealisasi berkat sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG selaku induk usaha, sehingga membantu SMBR dalam mempertahankan profitabilitas.
"Adapun pendapatan dari bisnis produk derivate, yaitu white clay mencatat hasil penjualan sebesar Rp3 miliar," tutur Hari.
Namun demikian, kenaikan harga bahan bakar di tengah geopolitik dunia memicu peningkatan beban pokok pendapatan Perseroan, khususnya pada pos biaya produksi dan distribusi.
Di tengah tantangan tersebut, Perseroan membukukan Laba Periode Berjalan sebesar Rp5,07 miliar.
Ke depan, Hari menyampaikan SMBR tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan yang kokoh.
Sinergi dengan SIG sebagai perusahaan induk juga memberikan dorongan bagi perusahaan dalam mengelola pasar dan harga yang berkontribusi langsung pada peningkatan kinerja perusahaan.
Dalam sinergi bersama SIG, SMBR turut berkontribusi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan memasok semen untuk Pembangunan Tol Betung-Jambi bagian dari Ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
"Pembangunan tol ini meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antar kedua provinsi serta mempertahankan peran strategis SMBR dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional," ungkap Hari.
Lebih lanjut, SMBR telah melakukan kajian dan studi yang komprehensif terkait dengan penambahan kegiatan usaha, meliputi analisis atas kelayakan pasar, kelayakan teknis, kelayakan pola bisnis, kelayakan model manajemen, aspek risiko usaha dan lingkungan, dan kelayakan keuangan.
Rencana pengembangan usaha untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas jangka panjang, akan menjadi salah satu agenda perseroan untuk mendapatkan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada 29 Mei 2024.
"Kami optimistis mencapai target kinerja seiring dengan perkembangan pasar. SMBR terus memperkuat sinergi dengan SIG serta menjalin kemitraan strategis lainnya yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, memastikan operasional yang efisien, memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan," tegas Hari. (TSA)