Sempat Bergerak Volatil, IHSG dan Rupiah Ditutup Kompak Menguat
IHSG dan Rupiah kompak ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan ini (3/1/2025).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,02 persen ke level 7.164,42 pada perdagangan akhir pekan ini.
Penguatan terbatas ini terjadi setelah IHSG bergerak dalam rentang yang cukup lebar selama sesi perdagangan berlangsung.
IHSG bergerak cukup volatil dalam rentang 7.135–7.197. Investor asing membukukan transaksi jual beli bersih senilai Rp245 miliar pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, kinerja Rupiah yang sempat ditransaksikan melemah hingga ke level Rp16.230 per USD, berbalik arah. Pada penutupan sore ini, mata uang Garuda rebound dengan penguatan ke Rp16.185 per USD.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, pergerakan pasar keuangan hari ini dipengaruhi sentimen dari China, yakni rencana Bank Sentral China (PBoC) yang akan memangkas suku bunga acuan.
Di sisi lain, China juga berencana untuk menerbitkan obligasi dalam tenor panjang untuk merangsang perekonomiannya.
"Pada dasarnya langkah China tersebut jika diimplementasikan akan menjadi kabar baik bagi pasar saham di Asia," kata Gunawan dalam analisisnya, Jumat (3/1/2025).
Gunawan menjelaskan, kedua kebijakan dari China itu bisa memicu tekanan mata uang di Asia, terlebih jika The Fed justru mengambil langkah kebijakan yang sebaliknya.
Di akhir pekan ini, pelaku pasar juga akan menanti rilis data ISM Manufacturing PMI yang diproyeksikan masih bertahan di zona kontraksi. Walau demikian, pasar keuangan di Tanah Air baru akan meresponsnya di awal pekan depan.
Selain sejumlah sentimen di atas, pelaku pasar juga terus mencermati tensi politik di Korea Selatan yang masih memanas.
Sejak pemberlakukan darurat militer di negeri itu pada Desember lalu, situasi politiknya tak kunjung membaik dan masih menjadi fokus perhatian pelaku pasar meskipun dampaknya sangat minim terhadap pasar keuangan di Asia.
"Namun jika tensinya mengalami peningkatan, lambat laun kondisi itu berpeluang memicu tekanan di pasar keuangan Asia dan bisa menjadi beban bagi kinerja pasar saham maupun pasar keuangan di kawasan Asia," tutur Gunawan.
Di sisi lain, harga emas hari ini ditransaksikan sedikit terkoreksi ke level USD2.653 per ons troy atau sekitar Rp1,39 juta per gram.
(Fiki Ariyanti)