MARKET NEWS

Setor Royalti Rp9,14 Triliun tapi Laba Adaro Energy (ADRO) Naik, Kok Bisa?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 11/05/2023 16:16 WIB

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengungkapkan alasan kinerja tetap tumbuh positif meski pembayaran royalti batu bara kepada pemerintah terbilang tinggi.

Setor Royalti Rp9,14 Triliun tapi Laba Adaro Energy (ADRO) Naik, Kok Bisa? (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengungkapkan alasan kinerja tetap tumbuh positif meski pembayaran royalti batu bara kepada pemerintah terbilang tinggi.

Wakil Presiden Direktur ADRO, Christian Ariano Rachmat mengatakan, kinerja perseroan tetap positif dikarenakan saat ini, Adaro tak hanya mengoperasikan tambang batu bara besar dengan royalti progresif yang tinggi. 

Perseroan juga mengoperasikan tambang yang pembayaran royaltinya sama dengan tambang lainnya, namun mencatatkan volume produksi yang tinggi.

Selain itu, meski perseroan membayarkan royalti yang tinggi, namun tarif pajak penghasilan badan atau tax rate mengalami penurunan dari sebelumnya 45% menjadi 22%.

“Jadi balancing dari aset lain yang royalti dan biayanya rendah tapi volumenya naik. Sedangkan yang royaltinya tinggi, tapi tax rate-nya turun, sehingga kinerja kami masih baik,” kata pria yang akrab disapa Ario itu dalam konferensi pers di St. Regis Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Hingga kuartal I 2023, perseroan membayarkan royalti kepada pemerintah sebesar USD622 juta (Rp9,14 triliun), atau 94% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD320 juta. 

Kenaikan tersebut sebagian disebabkan oleh peningkatan penjualan dan produksi, selain karena dampak signifikan tarif royalti yang baru, yang berlaku seiring implementasi izin usaha pertambangan khusus sebagai kelanjutan operasi kontrak atau perjanjian (IUPK-KOP). 

Setelah Adaro Indonesia mendapatkan IUPK-KOP pada September 2022, mulai 1 Januari 2023, AI menerapkan ketentuan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai peraturan yang berlaku. IUPK-KOP meningkatkan tarif royalti AI ke 14% sampai 28%, dari 13,5% pada ketentuan sebelumnya.

Perihal kinerja, hingga kuartal I 2023, ADRO membukukan laba bersih sebesar USD458,04 juta atau naik 14,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD400,07 juta. 

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja operasional dan penjualan yang juga naik di kuartal I 2023. Di mana, produksi dan penjualan perseroan kompak naik 29% menjadi masing-masing sebesar 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton. 

(FAY)

SHARE