MARKET NEWS

SGER Beli Dua Juta Metrik Ton Batu Bara dari Merge Mining Industri

Cahya Puteri Abdi Rabbi 13/11/2024 12:34 WIB

PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melakukan perjanjian Induk Jual Beli (offtake) batu bara dengan PT Merge Mining Industri (MMI).

SGER Beli Dua Juta Metrik Ton Batu Bara dari Merge Mining Industri (foto mnc media)

IDXChannel - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melakukan perjanjian Induk Jual Beli (offtake) batu bara dengan PT Merge Mining Industri (MMI). Perjanjian ini dilakukan perseroan guna mengupayakan pasokan batu bara kepada pelanggan tetap terjaga. 

Dalam perjanjian tersebut, MMI selaku penjual bermaksud untuk menjual maksimal hingga 2 juta metrik ton (MT) batu bara kepada SGER selaku pembeli. Perjanjian ini akan diawasi oleh PT Merge Energy Sources Development selaku pemilik 172.045 saham MMI.

Sekretaris Perusahaan SGER, Michael Harold mengatakan, batu bara yang dibeli SGER dari MMI memiliki spesifikasi nilai Gross Calorific Value, yakni 6.300 kcal per kilogram (kg) dengan kandungan abu 14 persen, dan total kandungan sulfur sebesar 0,5 persen. 

Batu bara ini merupakan hasil produksi dari wilayah pertambangan milik Merge Mining Industri sendiri, dan tidak tercampur atau berasal dari hasil produksi pihak ketiga.

“Batu bara akan dikirimkan oleh penjual kepada SGER dimulai sejak November 2024 sampai dengan selambat-lambatnya pada Oktober 2028,” Michael dalam keterangan resminya, Rabu (13/11/2024).

Michael menyebut, perjanjian offtake ini bertujuan agar tersedianya suplai batu bara kepada pelanggan perseroan. Sebagai salah satu perusahaan trading batu bara, SGER senantiasa memasok batu bara dengan kualitas terbaik bagi pelanggan dengan harga yang bersaing. 

Michael menilai, prospek batu bara di masa mendatang masih baik. Batu bara tetap menjadi salah satu sumber energi utama terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara Asia Tenggara. 

“Meskipun ada tekanan global untuk beralih ke energi bersih, permintaan batu bara masih stabil, terutama dari negara-negara seperti India, Cina, dan beberapa negara Asia lainnya yang terus meningkatkan konsumsi energi untuk mendukung pertumbuhan ekonominya,” tutur Michael.

Dalam keterangan terpisah di keterbukaan informasi BEI, disebutkan bahwa volume kontrak antara perseroan dengan MMI memiliki potensi pendapatan sebesar Rp3 triliun. 

"Volume kontrak ini adalah sebesar 2 juta metrik ton dengan potensi revenue sebesar Rp3 triliun," kata Michael.

Per kuartal III-2024, SGER membukukan pendapatan Rp10,88 triliun. Realisasi ini naik 14,30 persen dari pendapatan pada kuartal III-2023 yang hanya Rp9,52 triliun. 

Michael menyebut, naiknya pendapatan SGER sepanjang sembilan bulan pertama 2024 didorong oleh kenaikan penjualan batu bara dan nikel. 

Secara rinci, SGER mengantongi penjualan batu bara senilai Rp 10,65 triliun, naik 12,84 persen secara tahunan. Kemudian, penjualan nikel SGER melesat 211,96 persen menjadi Rp228,52 miliar dari sebelumnya hanya Rp73,25 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE