MARKET NEWS

Siap Bangun Bandara di Kediri, GGRM Investasikan Rp 1,77 Triliun

Fahmi Abidin 10/12/2018 15:15 WIB

Anak perusahaan GGRM telah membeli tanah seluas 1,25 ribu m2 untuk direncanakan sebagai lokasi bandar udara di daerah Kediri, Jawa Timur.

Ilustrasi Bandara. (Foto: Okezone)

IDXChannel - Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyatakan bahwa entitas anak perusahaannya yakni PT Surya Dhoho Investama (SDHI) telah membeli tanah seluas 1,25 ribu m2 yang berlokasi di Jawa Timur, yang direncanakan untuk pembangunan bandar udara terpadu di daerah Kediri.

Berdasarkan informasi perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Dikatakan Direktur GGRM Heru Budiman, tanah milik PT Bukit Dhoho Indah (BDI) dan PT Puri Dhoho Kediri (PDK) resmi dijual kepada SDHI dengan nilai transaksi seluruhnya lebih dari Rp1,77 triliun.

“Tanah tersebut direncanakan akan digunakan oleh SDHI untuk pembangunan bandar udara terpadu di daerah Kediri, Jawa Timur,” kata Heru.

Nilai transaksi tersebut terbagi atas dua transaksi, yaitu pembelian tanah dari BDI dengan nilai transaksi mencapai Rp1,02 triliun dan tanah dari PDK dengan nilai transaksi mencapai Rp76,2 miliar.

Sebagai informasi, SDHI merupakan entitas anak perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh perusahaan produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk. Ekspansi bisnis perseroan pada pembangunan bandar udaha di Kediri dimaksudkan sebagai bentuk kontribusi ke masyarakat dan negara.

“Kami berencana membangun bandara dan akan 'go' terus, maju terus. Jika misal ditanyakan lagi soal diversikasi, karena rokok juga ada masanya, maka jawaban kami, kegiatan membangun bandara ini bagian komitmen dan kontribusi kami untuk masyarakat dan negara,” pungkas Istata, Direksi GGRM dikutip Neraca pada Senin (10/12).

Anggaran pembangunan bandara diestimasi hingga Rp10 triliun. Namun tidak dijelaskan oleh perusahaan besaran porsi kerja sama antara perusahaan dengan pemerintah. “Apakah porsi dari Gudang Garam berapa persen, itu tidak bisa kami formulasikan di sini. Saya yakin semua pihak berkontribusi positif. Jika misalnya kami dibantu lebih banyak, kami berterima kasih banyak,” imbuhnya.

Melihat kinerjanya per September 2018, PT Gudang Garam Tbk memperoleh laba bersih senilai Rp5,76 triliun, tumbuh 6,33% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp5,42 triliun.

Disebutkan, total pendapatan per September 2018 mencapai Rp69,89 triliun. Nilai itu menanjak 13,59% yoy dari periode 9 bulan pertama 2017 sebesar Rp61,52 triliun. Beban pokok penjualan juga meningkat menjadi Rp56,18 triliun dari sebelumnya Rp48,40 triliun. Namun, laba bruto masih naik menuju Rp13,71 triliun dari posisi per September 2017 senilai Rp13,12 triliun. (*)

SHARE