MARKET NEWS

Siapa Pemilik Plaza Indonesia (PLIN) yang Sahamnya Disuspensi Berbulan-bulan

Kurnia Nadya 28/08/2025 15:44 WIB

Pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas di Plaza Indonesia adalah PT Plaza Indonesia Investama, dengan kepemilikan sebesar 3,42 miliar saham. 

Siapa Pemilik Plaza Indonesia (PLIN) yang Sahamnya Disuspensi Berbulan-bulan. (Foto: Plaza Indonesia)

IDXChannel—Siapa pemilik Plaza Indonesia? PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) adalah emiten yang bergerak di sektor properti dan real estate, dengan bidang usaha utama pengelolaan mal dan hotel. 

Sesuai namanya, PLIN adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola Plaza Indonesia, salah satu mal terbesar dan paling prestisius di pusat kota Jakarta. Letaknya bersebelahan dengan Grand Indonesia, tepat di depan Bundara HI. 

Melansir laman resmi perseroan (28/8/2025), PLIN didirikan pada 1983 dengan nama PT Bimantara Eka Santosa, tetapi perusahaan ini baru benar-benar beroperasi mulai 1990-1991. Periode 1984-1986 dihabiskan untuk perencanaan dan pengembangan proyek Plaza Indonesia

Pada 1990, Bimantara mengubah nama menjadi PT Plaza Indonesia Realty. Pada periode ini pula Plaza Indonesia Shopping Centre sudah mulai beroperasi, satu tahun kemudian Hotel Grand Hyatt beroperasi. 

Plaza Indonesia adalah salah satu mal pertama di Indonesia yang menyasar segmen konsumen pasar kelas atas. Sampai hari ini, brand yang menjadi tenant di mal tersebut adalah brand mewah dari luar negeri. 

Pada 2008, Plaza Indonesia mengakuisisi FX Sudirman, sebuah mal yang letaknya bersebelahan dengan Gelora Bung Karno. Lalu siapa pemilik Plaza Indonesia?

Siapa Pemilik Plaza Indonesia? Sahamnya Disuspensi Berbulan-bulan, Ini Sebabnya

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, per 31 Juli 2025 pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas di Plaza Indonesia adalah PT Plaza Indonesia Investama, dengan kepemilikan sebesar 3,42 miliar saham. 

Kepemilikan itu setara dengan 96,61 persen dari total saham terdaftar. Tidak ada lagi pemegang saham mayoritas di atas lima persen selain PT Plaza Indonesia Investama. Adapun masyarakat hanya memiliki 85,5 juta saham, alias hanya 2,41 persen. 

Pada Juli 2019, PLIN membentuk DIRE (Dana Investasi Real Estate) Simas Plaza Indonesia yang kemudian didaftarkan ke Bursa Efek Indonesia. DIRE Simas Plaza Indonesia inilah yang kemudian memiliki PT Plaza Indonesia Investama sepenuhnya. 

DIRE merupakan wadah penghimpunan modal dari investor, di mana modal yang terkumpul diinvestasikan pada aset real estate, aset terkait real estate, atau kas dan setara kas. Aktivitas investasi DIRE ini dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management (manajer investasi). 

Pada Bursa Efek Indonesia, DIRE berbentuk Kontak Investasi Kolektif (KIK). DIRE akan menginvestasikan minimal 80 persen dari nilai aset bersih untuk investasi real estate secara langsung (pembelian fisik aset) atau tidak langsung (lewat kepemilikan saham perusahaan yang merupakan pemilik/pengusaha/pengendali aset real estate). 

Dalam hal ini, PT Plaza Indonesia Realty Tbk adalah perusahaan yang mengelola aset real estate Plaza Indonesia, lalu DIRE Simas Plaza Indonesia yang memiliki kepemilikan di PT Plaza Indonesia Investama, menguasai sahamnya sebanyak 96,61 persen. 

Dalam laporan bulanan registrasi pemegang saham pun, penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham atau pemilik yang tercatat adalah ‘pemegang unit penyertaan DIRE Simas Plaza Indonesia.’ 

Karena kepemilikan saham hampir seluruhnya dipegang oleh PT Plaza Indonesia Investama, akibatnya free float, atau saham yang dapat diperdagangkan oleh investor non-pengendali, hanya berjumlah 2,02 persen dari total saham terdaftar. 

Atau hanya 71,28 juta saham. Akibatnya, saham PLIN terkena disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia sejak akhir Januari 2025. Sebab ketentuan free float yang ditetapkan BEI adalah minimal 7,5 persen. 

Pada perdagangan terakhirnya, PLIN ditutup di harga Rp2.510 per saham. Sampai hari ini, PLIN masih masuk dalam papan pemantauan khusus, status suspensinya juga belum dicabut. 

Itulah penjelasan singkat tentang siapa pemilik Plaza Indonesia. 

(Nadya Kurnia)

SHARE