MARKET NEWS

Siapkan USD68,7 Miliar, Rencana Microsoft Akuisisi Activision Blizzard Malah Kena 'Semprit'

Tim IDXChannel 04/09/2022 19:16 WIB

CMA mendesak kedua perusahaan tersebut untuk memberikan konsesi atau kesepakatan, untuk menghindari adanya pelanggaran atas persaingan di industri game dunia.

Siapkan USD68,7 Miliar, Rencana Microsoft Akuisisi Activision Blizzard Malah Kena 'Semprit' (foto: MNC Media)

IDXChannel - Raksasa industri teknologi, Microsoft, tengah berupaya mengembangkan bisnisnya ke platform metaverse. Salah satunya lewat rencana akuisisi perusahaan video game asal Amerika Serikat (AS), Activision Blizzard, dengan nilai mencapai US$68,7 miliar.

Namun, rencana akuisisi tersebut ditentang Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (The Competition and Markets Authority/CMA) lantaran dinilai bakal membahayakan persaingan di industri konsol game global.

Sebagaimana dikutip dari News Sky, Kamis (1/9/2022), CMA mendesak kedua perusahaan tersebut untuk memberikan konsesi atau kesepakatan, untuk menghindari adanya pelanggaran atas persaingan di industri game dunia. 

Xbox, Sony, dan Nintendo merupakan platform terbesar yang memimpin industri games dalam 20 tahun tahun terakhir. Dengan akuisisi ini, Xbox Microsoft diperkirakan bakal menjadi pesaing sengit bagi platform game Sony dan Nintendo. 

Yang menjadi perhatian CMA adalah kemungkinan dimonopolinya games yang ada di Activison Blizzard oleh Microsoft dengan ditutupnya akses Sony, Nintendo dan para pesaing lain terhadap deretan games tersebut.

Hal ini dinilai CMA sangat mungkin terjadi mengingat nilai investasi yang digulirkan Microsoft demikian besar, bahkan menjadi nilai transaksi paling besar di industri game dunia, sehingga memberikan kuasa sangat besar pula kepada Microsoft untuk melakukan praktik monopoli.

"Kami khawatir Microsoft dapat menggunakan kontrolnya atas game populer seperti 'Call of Duty' dan 'World of Warcraft' pasca-merger untuk merugikan saingan, termasuk pesaing baru dan yang akan datang dalam layanan berlangganan multi-game dan cloud gaming," tutur CMA, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (1/9/2022).

Microsoft dan Activision Blizzard memiliki waktu hingga 8 September untuk menyerahkan proposal dalam meresponi permasalahan ini. Jika tidak, pihak berwenang akan melakukan penyelidikan dan pengawasan lebih. 

Sementara itu, Microsoft telah menyiapkan biaya pemutusan sebesar USD3 miliar apabila gagal memenangkan kesepakatan, sebagaimana dilaporkan Reuters. Namun, mereka yakin akan memenangkan persetujuan antimonopoli. 

"Kami ingin orang memiliki lebih banyak akses ke game, bukan lebih sedikit," ujar Presiden sekaligus Wakil Ketua Microsoft, Brad Smith, dalam laporan yang sama. (TSA)

Penulis: Ribka Christiana

SHARE