MARKET NEWS

Simak Bank-Bank dengan Dividen Terbesar, Siapa Saja?

Kunthi Fahmar Sandy 31/08/2023 16:16 WIB

Total dividen emiten pelat merah yang dikontribusikan ke negara pada 2023 mencapai Rp50,20 triliun.

Simak Bank-Bank dengan Dividen Terbesar, Siapa Saja? (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -Total dividen emiten pelat merah yang dikontribusikan ke negara pada 2023 mencapai Rp50,20 triliun. 

Setoran tersebut didominasi oleh BUMN di sektor perbankan alias Himbara. Selain perbankan, BUMN yang berhasil membagikan dividen tahun ini berasal dari sektor telekomunikasi, semen, dan penyedia layanan jalan tol.

Berikut rincian dividen emiten Bank, siapa saja?

1. BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menduduki posisi pertama. Nominal dividen yang berhasil dibagikan BBRI sebesar Rp23,1 triliun.

BRI juga mencetak laba sebesar Rp29,56 triliun pada Semester I-2023. Laba tersebut naik 18,83% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso menyebut, kenaikan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih, pertumbuhan kredit mikro, dana murah (CASA) hingga kualitas aset yang terjaga.

"BRI berhasil mencatatkan laba semester I-2023 sebesar Rp29,56 triliun yang artinya tumbuh secara tahunan 18,83%(yoy). Inilah kinerja BRI sangat solid dan pertumbuhannya kita harapkan akan berkelanjutan," Sunarso dalam konferensi per laporan kinerja keuangan BRI Semester I-2023, Rabu (30/8/2023).

Sementara itu secara individu, laba BRI melonjak menjadi Rp26,26 triliun. Capaian ini melambung 10,24% dari posisi Rp23,82 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, lonjakan laba BRI secara konsolidasi ditopang kenaikan pendapatan bunga dalam setengah tahun menjadi Rp85,59 triliun. 

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, BRI mencatatkan pendapatan bunga Rp76,86 triliun. Meski demikian, BRI mencatatkan beban bunga juga melonjak dari Rp12,24 triliun menjadi Rp20,05 triliun sehingga pendapatan bunga bersih menjadi Rp65,54 triliun.2. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai dividen mencapai Rp12,64 triliun. 

Perseroan juga mencatat kenaikan laba konsolidasi sebesar 24,74% sepanjang semester I-2023. Laba tersebut naik menjadi Rp25,23 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp20,2 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Senin (31/7/2023), laba bank only pada paruh pertama tahun ini, tercatat naik menjadi Rp23 triliun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp18,53 triliun.

Capaian tersebut berasal dari pendapatan bunga dan syariah konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp64,19 triliun, tumbuh dari posisi Rp52,93 miliar periode tahun sebelumnya.

Kemudian beban Bank Mandiri juga turun dari Rp15,48 triliun menjadi Rp13,83 triliun. Penurunan beban tersebut seiring kenaikan komisi menjadi Rp9,42 triliun dari sebelumnya Rp8,33 triliun.

Bank Mandiri juga mencatat peningkatan pendapatan lainnya juga naik dari Rp5,51 triliun menjadi Rp7,3 triliun. Penyaluran kredit Bank Mandiri juga tercatat mengalami kenaikan dari Rp1.172,59 triliun menjadi Rp 1238,80 triliun secara konsolidasi. Sedangkan kredit BMRI bank only tercatat tumbuh dari Rp932,63 triliun menjadi Rp984,68 triliun.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank Mandiri mencatat penurunan dengan giro menurun dari Rp541,8 triliun menjadi Rp497,62 triliun.

Dari sisi tabungan turun tipis dari Rp552,75 triliun menjadi Rp552,43 triliun. Sedangkan deposito turun dari Rp396,29 triliun menjadi Rp380,06 triliun.

Adapun aset Bank Mandiri mencapai Rp1.963,98 triliun, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1.992,54 triliun.

3. BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang menempati peringkat ketiga. Adapun BBNI membukukan dividen senilai Rp4,39 triliun.

Adapun BNI (BBNI) mencatatkan laba bersih Rp10,3 triliun pada semester I/2023, naik 17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pencapaian ini diperoleh dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang yang optimal.

"Adapun portofolio kredit BNI pada semester pertama 2023 mencapai Rp650,8 triliun, yang ditopang oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17% YoY dan segmen konsumer yang tumbuh 12% YoY," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar saat konferensi pers Selasa (25/7/2023).

Kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) turun 71 basis points (bps) menjadi 2,5%. Rasio pencadangan kredit bermasalah (NPL Coverage ratio) tetap dijaga di level yang aman yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023.

Ekspansi kredit juga ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp765 triliun, sehingga membuat likuiditas menjadi lebih kuat dengan Loan To Deposits Ratio di posisi 85,1%.“Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6%. Tentunya, hal tersebut merupakan hasil dari kinerja BNI yang terjaga sehingga memungkinkan penguatan modal dapat terus terjadi secara organik,” katanya.

4. BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang menduduki posisi keempat. Setoran dividen dari perusahaan jasa keuangan dan perbankan itu mencapai Rp365 miliar.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp308 triliun sepanjang semester I/2023. 

Perolehan tersebut tumbuh 7,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp286,15 triliun.

Kinerja keuangan semester satu tahun ini memang lebih menantang. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023 tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif sesuai target yang telah ditetapkan. Kami juga masih terus berproses membangun Bank BTN yang lebih modern dan kekinian,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Jumat (21/7).

Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I/2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp269,48 triliun. 

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I/2023 menjadi Rp313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp307,31 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp170,22 triliun naik sekitar 24% dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun. 

Sepanjang semester I/2023, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp1,5  triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun.  Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi  Rp400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp381,74 triliun.

(SAN)

SHARE