Simak Cara Perhitungan dan Pencatatan Jurnal Pembagian Dividen
Investor wajib tahu bagaimana perhitungan dan pencatatan jurnal pembagian dividen. Sebab, dividen merupakan salah satu keuntungan yang akan diperoleh investor.
IDXChannel – Seorang investor wajib tahu bagaimana perhitungan dan pencatatan jurnal pembagian dividen. Sebab, di dalam investasi saham, seorang investor akan mendapatkan keuntungan berupa dividen perusahaan di samping keuntungan lainnya seperti capital gain.
Dividen merupakan istilah yang merujuk pada pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham dalam periode tertentu. Pembagiannya biasa dilakukan dalam satu tahun sekali dan pencatatannya dilakukan dalam jurnal akuntansi. Selain itu, jumlahnya tentu berbeda-beda antara satu pemegang saham dengan pemegang saham lainnya.
Lantas, bagaimana perhitungan dan pencatatan jurnal pembagian dividen? Agar lebih jelas, yuk simak penjelasan IDXChannel berikut ini!
Perhitungan dan Pencatatan Jurnal Pembagian Dividen
Anda perlu mengetahui bagaimana perhitungan dan pencatatan jurnal pembagian dividen ini agar bisa menghitung keuntungan yang Anda dapatkan ketika perusahaan tidak mengumumkan besaran dividen yang didapatkan setiap tahunnya.
Sebelum memulai perhitungan dividen, Anda perlu memahami tiga komponen yang dibutuhkan dalam rumus perhitungan dividen. Ketiga komponen tersebut antara lain Laba Bersih Perusahaan, Dividend Payout Ratio (DPR), dan jumlah saham yang beredar (khusus perusahaan yang tidak go public).
Rumus yang digunakan untuk menghitung dividen adalah sebagai berikut.
Dividen Total = Laba Bersih x %DPR
Dengan mengetahui besaran keseluruhan dari dividen, Anda bisa mencari dividen per saham dengan rumus sebagai berikut.
Dividen per Saham = Dividen Total : Saham yang Beredar
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak contoh kasus berikut ini.
Perusahaan X mempunyai saham beredar sebanyak 25.000.000 lembar saham dan mendapat keuntungan bersih sebanyak Rp1.500.000.000. Kebijakan pembagian dividen (DPR) perusahaan X tersebut adalah sebesar 35% dari laba bersih. Maka, Anda bisa menghitung total dividen yang didapatkan perusahaan X tersebut dan dividen per sahamnya sebagai berikut.
Dividen Total = Laba Bersih x %DPR
= Rp1.500.000.000 x 35%
= Rp525.000.000
Maka, dari dividen total tersebut, dividen per sahamnya adalah sebagai berikut.
Dividen per Saham = Dividen Total : Saham yang Beredar
= Rp525.000.000 : 25.000.000
= 21 per lembar saham
Pencatatan Dividen
Pembagian dividen ini dicatat dalam sebuah entri yang disebut jurnal dividen. Dalam pembagian jenis dividen yang umum dalam hal ini dividen tunai, pencatatannya melibatkan beberapa aspek seperti laba, akun kas, dan utang dividen.
Akun Dividen Kas dicatat sebagai debit dengan mengalikan nominal pembagian dividen tunai per saham dengan nominal dividen perusahaan. Sementara itu, utang dividen dimasukkan sebagai kredit dengan jumlah yang sama besar dengan debit.
Agar lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut ini!
Contoh kasus
Pada tanggal 23 Februari 2022, perusahaan X mengumumkan besaran pembagian dividen tunai per saham adalah sebesar Rp21. Nilai nominal dari perusahaan B adalah Rp1.500.000.000. Maka, pencatatan pembagian saham tersebut adalah sebagai berikut.
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
23/2/22 |
Dividen Kas |
Rp31.500.000.000 |
|
Utang Dividen |
Rp31.500.000.000 |
Nah, itulah penjelasan IDXChannel mengenai perhitungan dan pencatatan jurnal pembagian dividen. Anda bisa melakukannya sendiri untuk mengetahui nominal dividen yang Anda dapatkan. Semoga bermanfaat!