Simak! Ini Penyebab Naik Turun Harga Saham yang Tidak Anda Sadari
Penyebab naik turunnya harga saham juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Karena itu, bagi yang bermain trading saham, ada baiknya menyimak artikel ini.
IDXChannel - Penyebab naik turunya harga saham ditentukan berbagai faktor. Mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Selain itu, penyebab naik turunnya harga saham juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Karena itulah, bagi yang bermain trading saham, ada baiknya anda mencoba mempelajari beberapa faktor saham itu.
Dilansir website resmi OJK, inilah beberapa faktor penyebab naik turunnya harga saham disuatu perusahaan yang disebabkan faktor internal dan eksternal.
Faktor Eksternal
Sedikitnya ada lima hal faktor eksternal yang menjadi penyebab harga saham berubah. Penyebabnya disebabkan suku bunga yang berubah hingga kondisi ekonomi serta kondusifitas yang tak menentu.
1. Kondisi Fundamental Ekonomi Makro
Penyebab naik turun harga saham yang pertama yakni kondisi fundamental ekonomi makro. Biasanya ini disebabkan suku bunga Bank Sentral Amerika (Federal Reserve).
Selain itu di Indonesia, faktor ini juga disebabkan suku bunga Bank Indonesia dan nilai ekspor impor yang berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta inflasi dalam negeri.
Selain itu ada juga faktor keamanan dan goncangan politik menjadi penyebab harga saham berubah.
Sementara mengenai naiknya suku bunga perbankan naik, cenderung banyaknya investor yang mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito.
Dengan naiknya suku bunga tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak. Kedua, bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung untuk meminimalkan kerugian akibat dari meningkatnya beban biaya. Hal ini terjadi karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.
2. Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Kuat lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing seringkali menjadi penyebab naik turunnya harga saham berubah di bursa.
Logika ini sangat masuk akal. Konsekuensi dari fluktuasi kurs tersebut bisa berdampak positif maupun negatif bagi perusahaan-perusahaan tertentu, khususnya yang memiliki beban utang mata uang asing.
Umumnya perusahaan importir atau perusahaan memiliki beban utang mata uang asing yang dirugikan akibat melemahnya kurs.
Dilain sisi meningkatnya biaya operasional dan secara otomatis juga mengakibatkan turunnya harga saham yang ditawarkan. Inilah yang menyebabkan IHSG selalu turun saat nilai tukar rupiah melemah kepada dollar.
3. Kebijakan Pemerintah
Penyebab naik turunnya harga saham berubah yakni kebijakan pemerintah. Sekalipun kebijakan itu masih dalam tahap wacana dan belum terealisasi, namun faktor ini paling kuat menyebabkan harga saham cenderung naik turun.
Banyak contoh dari kebijakan Pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.
4. Faktor Panik
Berita di media menyebabkan kepanikan di bursa atau saham menjadi salah satu penyebab naik turunya harga saham. Kepanikan umumnya menuntut investor untuk melepas (menjual) sahamnya.
Kembali pada hukum permintaan dan penawaran. Kondisi ini akan menyebabkan tekanan jual, sehingga harga saham akan turun. Dalam fenomena panic selling, para investor ingin segera melepas sahamnya tanpa peduli harganya, karena takut harganya akan semakin jatuh.
Tindakan ini dipicu oleh emosi dan ketakutan berdasarkan analisis yang rasional. Karena itu, sebelum menganalisis, hindari menjual saham karena terbawa kepanikan.
Apakah secara fundamental saham tersebut masih layak dipegang. Memiliki saham yang bagus sama saja seperti memiliki sebagian kecil dari perusahaan yang bagus dan bonafit.
5. Manipulasi Pasar
Penyebab naik turunnya harga saham disebabkan karena manipulasi pasar yang biasanya dilakukan investor-investor berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa untuk memanipulasi kondisi tertentu demi tujuan mereka, baik menurunkan maupun meningkatkan harga saham.
Hal ini sering disebut dengan istilah rumor. Namun penyebab oleh faktor ini biasanya tidak akan bertahan lama. Fundamental perusahaan yang tercermin di laporan keuangan yang akan mengambil kendali terhadap tren harga sahamnya.
Faktor Internal
Selain faktor eksternal, ada juga faktor internal yang menjadi penyebab naik turunnya harga saham.
Faktor ini umumnya karena perusahaan itu sendiri, apa saja faktornya? Berikut kami ulas :
Simak! Ini Penyebab Naik Turun Harga Saham yang Tidak Anda Sadari. (Foto : MNC Media)
1. Fundamental Perusahaan
Faktor fundamental perusahaan adalah faktor utama penyebab naik turunnya harga saham berubah yang harus selalu dicermati dalam berinvestasi saham.
Saham dari perusahaan yang memiliki fundamental baik akan menyebabkan tren harga sahamnya naik. Sedangkan saham dari perusahaan yang memiliki fundamental buruk akan menyebabkan tren harga sahamnya turun.
2. Aksi Korporasi Perusahaan
Penyebab harga saham berubah yakni aksi korporasi yang berupa kebijakan yang diambil jajaran manajemen perusahaan. Ini berdampak hal-hal yang sifatnya fundamental dalam perusahaan.
Contoh dari aksi korporasi adalah terjadinya akuisisi, merger, right issue, atau divestasi.
3. Proyeksi Kinerja Perusahaan Masa Mendatang
Performa atau kinerja perusahaan menjadi acuan bagi para investor maupun analisis fundamental dalam melakukan pengkajian terhadap saham perusahaan. Sebab hal ini penyebab harga saham berubah.
Lalu apa saja kinerja yang menjadi sorotan, yaitu tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.
Karena itulah, perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena bisa memberikan timbal balik yang bagus.
Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham. Selain itu, EPS juga turut andil terhadap perubahan harga saham. EPS yang tinggi mendorong para investor untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham makin tinggi.
Tingkat rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap harga saham. Karena itu, perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh.
Perusahaan itu umumnya gencar dalam mencari pendanaan dari para investor dan cukup diminati. Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan imbal tinggi (high return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat.
Itulah penjelasan penyebab naik turunnya harga saham. Semoga informasi ini berguna bagi Anda.