Simak Sejarah Saham GOOD, Emiten Produsen Kacang Kulit Sejuta Umat
Sejarah saham GOOD atau kode emiten dari perusahaan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan diulas dalam artikel ini.
IDXChannel - Sejarah saham GOOD atau kode emiten dari perusahaan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan diulas dalam artikel ini. Garudafood adalah perusahaan makanan dan minuman yang berkantor pusat di Jakarta.
Sebagai perusahaan di industri makanan dan minuman, produk-produk PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Contohnya termasuk Kacang Garuda, Okky Jellydrink, Clevo Milk, Chocolatos, Leo dan Gery.
Selain itu, produk GOOD telah dipasarkan secara internasional. Pasarnya sudah mencapai 5 benua yaitu Eropa, Amerika, Afrika, Oceania, Asia dan Timur Tengah. Oleh karena itu, wajar jika GOOD juga banyak mengeluarkan produk internasional, beberapa di antaranya merupakan modifikasi produk dalam negeri.
Sejarah IPO GOOD
Pada tanggal 28 September 2018, GOOD menerima permohonan yang sah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penawaran umum perdana (IPO) GOOD sebanyak-banyaknya 35.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100/saham. Harga penawaran Rp1,284 per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2018.
Selain itu, pada 14 Oktober 2020 perseroan menyelesaikan pembelian 55% saham PT Mulia Boga Raya Tbk yang memproduksi keju dengan merek Top Chiz dan ProChiz. Sebelum menjadi emiten, 3 pemegang saham terbesar PT Garudafood Putra Putri Jaya adalah PT Tudung Putra Putri Jaya, 25%.
Pada saat itu, Pangayoman Adi Soenjoto memiliki investasi terbesar tidak kurang dari 10,27% dan Sudhamek Agoeng Wapodo Seonjoto dengan 10,24%. Sisanya milik komisaris, pengelola, PT Dharma Agung Wijaya dan masyarakat.
Laporan Keuangan GOOD
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (BAIK) membukukan laba bersih Rp180,81 miliar pada semester I 2022. Laba BAIK turun Rp10,47 miliar dari Rp201,98 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan bersih perusahaan untuk enam bulan pertama tahun ini meningkat 23,82% menjadi Rp5.180 miliar dari Rp4,180 miliar sebelumnya. Penjualan makanan dalam kemasan mencapai Rp4,54 triliun, naik Rp24,92 triliun dari sebelumnya Rp 3,63 triliun.
Kemudian, penjualan minuman naik 16,50% menjadi Rp638,74 miliar pada semester I tahun ini dari sebelumnya Rp548,23 miliar, sedangkan penjualan produk lainnya sebesar Rp113,09 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat dari 32,14 % menjadi Rp2,97 triliun menjadi Rp3,92 triliun. Sementara beban penjualan juga naik menjadi Rp686,06 miliar dari sebelumnya Rp603,70 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi turun 4,33% menjadi Rp274,22 miliar.
Total nilai aset perusahaan hingga akhir Juni 2022 turun dari Rp6,76 triliun sebelumnya sebesar 1,59% menjadi Rp6,65 triliun. Kemudian, nilai utang perseroan tercatat Rp3,62 triliun dan nilai ekuitas Rp3,03 triliun. (SNP)